Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Bengkalis

Jumlah Roro Terbatas dan Sering Rusak, Kendaraan Sawit Harus Antre Lama Menyeberang Keluar Rupat

Belakangan banyak keluhan yang dirasakan masyarakat Pulau Rupat terkait lamanya antrean penyeberangan pelabuhan.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Sesri
ISTIMEWA
Belakangan banyak keluhan yang dirasakan masyarakat Pulau Rupat terkait lamanya antrean penyeberangan pelabuhan. Terutama dirasakan masyarakat petani sawit yang akan menjual hasil panen sawitnya ke pulau Sumatera. 

"Jadi kita dibatasi untuk menyeberang sekarang. Makanya kendaraan sawit lama baru bisa menyeberang," terang Daud.

Selain itu trip penyeberangan yang berlaku juga terbatas, maksimal hingga pukul 22.00 WIB.

Pihaknya berharap ada perhatian khusus pemerintah sebagai solusi masalah ini.

"Minimal penambahan armada, makin banyak kapal yang melayani penyeberangan jadi kita bisa semakin cepat menyeberang. Serta tambah trip penyeberangannya," tambahnya.

keluhan serupa juga datang dari Abdul Halim, nelayan dan pedagang ikanĀ 

ia mengaku, acapkali menanggung kerugian teramat besar akibat operasional Roro yang tak maksimal.

"Antri setengah hari saja, es akan mencar dan ikan-ikan seketika membusuk. Dan pastinya, kita akan rugi besar," sebutnya.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis Fahrizal membenarkan adanya pembatasan terkait jumlah kendaraan angkutan sawit yang masuk pada setiap kapal yang menyeberang.

Menurut dia, setiap kapal RoRo sudah ada pengaturan muatan kapalnya untuk setiap golongan kendaraan.

"Tujuan pengaturan ini, selain untuk mengakomodir seluruh golongan kendaraan yg antre juga untuk keselamatan pelayaran. Sehingga, setiap golongan kendaraan yg masuk ke kapal sudah ditentukan jumlahnya," jelas Fahrizal.

Menurut dia, lain halnya, jika jumlah kendaraan selain angkutan barang sawit yang antre tidak banyak. Maka kendaraan barang sawit yang banyak antre tersebut, akan dapat diangkut sesuai dengan daya angkut kapal.

Menurut dia, kondisi lain untuk hasil tandan buah segar (TBS) sawit yang diangkut keluar rupat sudah semakin meningkat pesat jumlahnya. Sehingga menimbulkan antrean kendaraan barang yang banyak.

"Sementara jumlah trip kapal roro yg belum bertambah seiring dengan load factor yang semakin meningkat. Solusi yang bisa dilakukan, diantaranya penambahan trip dan atau penambahan armada, demikian juga dermaga," jelasnya.

Namun menurut Sekretaris Dishub Bengkalis, kewenangan lintasan ini ada di Pemprov Riau. Sehingga perlu dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dishub provinsi Riau dan BPTD Kelas II Riau.

"Saat ini armada yang melayani penyeberangan Dumai Rupat ada tiga kapal. Diantaranya KMP Muria, KMP Kakap dan KMP Swarna Bengawan," tandasnya.

( Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved