Swedia Bakal Usir Salwan Momika, Dinilai Jadi Batu Sandungan Daftar NATO
Pihak berwenang Swedia mencabut izin tinggal warga negara Irak, Salwan Momika, yang melakukan serangkaian provokasi dengan membakar Al-Quran.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak berwenang Swedia mencabut izin tinggal warga negara Irak, Salwan Momika, yang melakukan serangkaian provokasi dengan membakar Al-Quran.
Akibat ulahnya Swedia dijegal Turki saat akan mendaftar sebagai anggota NATO.
Kini Swedia memilih bakal mendeportasi Momika.
Badan Migrasi Swedia membuat keputusan minggu ini setelah memutuskan bahwa Momika telah memberikan informasi palsu dalam permohonan suakanya, menurut laporan stasiun televisi Swedia TV4.
Perintah deportasi telah dikeluarkan namun ditunda karena alasan keamanan, kata seorang pejabat Badan Migrasi kepada stasiun televisi tersebut pada hari Kamis. Media Swedia mengatakan Momika diberikan izin tinggal pada tahun 2021.
“Keputusan itu diambil kemarin dan berarti status dan izin tinggal orang tersebut akan dicabut dan dia akan dideportasi,” kata juru bicara badan tersebut, Jesper Tengroth, seperti dikutip.
Namun, Tengroth menambahkan bahwa "orang ini berisiko menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi jika dia kembali ke negara asalnya. Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa ada hambatan dalam menegakkan deportasi."
Momika membuat marah umat Islam di Swedia dan luar negeri dengan protes anti-Islam di mana dia membakar atau menajiskan Al-Quran.
Pihak berwenang Swedia mengizinkan demonstrasi tersebut, dengan alasan kebebasan berpendapat, namun tindakannya menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan pejabat keamanan yang memperingatkan bahwa mereka dapat menjadikan Swedia sebagai target teroris.
Polisi Swedia juga mengajukan dakwaan awal atas ujaran kebencian terhadapnya.
Pekan lalu, dua penggemar sepak bola Swedia tewas sebelum pertandingan di Brussels dalam serangan yang dilakukan oleh pria bersenjata yang secara khusus menargetkan warga Swedia, menurut perdana menteri Swedia.
Pihak berwenang Belgia mengatakan tersangka pria bersenjata, yang ditembak mati oleh polisi setelah perburuan, memposting video online setelah serangan tersebut di mana ia mengatakan Al-Quran adalah "garis merah yang ia siap untuk mengorbankan dirinya sendiri."
Namun Momika berdalih menerima kebijakan Swedia karena dia tidak ingin menempatkan Swedia dalam risiko namun menggunakan haknya untuk mengkritik Islam berdasarkan kebebasan berpendapat.
Dia mengatakan kepada TV4 bahwa dia akan mengajukan banding atas keputusan pencabutan izin tinggalnya.
“Mereka ingin saya meninggalkan negara ini,” katanya.
“Mereka menyuruh saya mencari negara yang bisa menerima saya; jika tidak, maka negara itu adalah Irak.”
Momika mengatakan kepada TV4 bahwa dia tidak berencana meninggalkan Swedia dan membantah telah memberikan informasi palsu dalam permohonan suakanya.
Tengroth tidak merinci informasi apa saja yang salah dalam aplikasi tersebut.
| 10 Tewas dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia, Ini Kata Polisi Soal Pelaku |
|
|---|
| Diberitakan Tewas Tak Wajar, Salwan Momika Ditangkap Polisi Norwegia untuk Dideportasi |
|
|---|
| Inter Milan Saingin Barcelona Rekrut Gelandang Muda Swedia |
|
|---|
| Kabar Dunia : Beginilah Kondisi di Swedia Saat Suhu Mencapai Minus 43,6 Derajat Celcius |
|
|---|
| Terjadi Penembakan, Laga Belgia vs Swedia Euro 2024 Dihentikan Setelah Main 45 Menit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.