Digigit Anjing Rabies, Pria di TTS Meninggal Dengan Mulut Berbusa
Seorang pasien rabies di Kelurahan Niki Niki, Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT meninggal setelah kabur dari Puskesmas.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pasien rabies di Kelurahan Niki Niki, Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT meninggal setelah kabur dari Puskesmas.
Pria berinisial berinisial YS (43) itu ditemukan meninggal dengan mulut berbusa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Ria Tahun, mengatakan, sebelum meninggal, YS sempat kabur saat menjalani perawatan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Niki-niki.
"Meninggalnya tadi subuh, sekitar pukul 03.30 Wita," kata Ria kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/11/2023) malam.
Ria menjelaskan, beberapa jam sebelum meninggal, keluarga sempat menginformasikan kepada petugas medis puskesmas bahwa ada busa keluar dari mulut YS.
Petugas lalu memeriksa kondisi korban dan menyatakan YS meninggal dunia.
Setelah itu, petugas lalu memeriksa riwayat penyakit YS. Dari informasi yang dikumpulkan dari keluarga, YS pernah digigit anjing di bagian tangan pada Juni 2023.
Setelah digigit anjing, YS mencuci luka gigitan seadanya tanpa menggunakan deterjen.
Sebab, YS beranggapan bahwa luka gigitannya biasa-biasa saja. Atas kejadian itu, warga setempat menyarankan YS agar melapor ke puskesmas.
Namun dia menolak karena menganggap luka gigitan tersebut tidak perlu mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR).
Selanjutnya, dia mengeluh dengan gejala demam tapi tidak menentu. Lalu pada Minggu, 5 November 2023 sore, keluarganya membawa YS ke Puskesmas Niki Niki untuk dirawat.
Saat dicek kondisi kesehatannya, tim medis tidak menemukan tanda-tanda demam, sesak napas, berkeringat banyak, batuk pilek, muntah, sulit makan dan minum, nyeri ulu hati, dan mencret.
Sekitar pukul 23.00 Wita, dia mengeluh sesak napas, mual, gelisah, takut angin, sulit minum air, dan merasa seperti tersengat, berkeringat banyak, air mata berlebihan, dan berteriak.
Keluhan dengan gejala yang sama, terus dirasakan hingga Senin, 6 November 2023. Sekitar pukul 12.30 WIB, korban mulai menunjukkan kegelisahan, mengamuk lalu kabur.
Lalu petugas medis meminta persetujuan dari keluarganya untuk melakukan tindakan restrain (diikat).
Setelah Pekanbaru, Kabupaten Ini Paling Banyak Kasus Rabies di Riau |
![]() |
---|
Dinkes Bengkalis Pastikan Tak Ada Penularan Rabies ke Manusia di Bengkalis |
![]() |
---|
Kasus Rabies di Riau Tembus 10 Kasus, Empat Daerah Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Ini Kecamatan Yang Paling Banyak Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Dumai |
![]() |
---|
Kasus Rabies Gegerkan Warga Pekanbaru, Dinas PKH Riau Buka Vaksinasi Gratis Hingga September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.