Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Doa Harian

Ini Keutamaan Ayat Seribu Dinar dan Dalilnya

Ayat Seribu Dinar merupakan bagian akhir dari ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Thalaq yang memiliki keutamaan.

Freepik/suwant
Ini keutamaan membaca Ayat Seribu Dinar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ayat Seribu Dinar merupakan bagian akhir dari ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Thalaq yang memiliki keutamaan.

Untuk memperlancar rezeki, ayat Seribu Dinar itu dibaca dalam setiap berdoa.

Berikut bacaan ayat Seribu Dinar yang menjadi amalan pelancar rezeki.

"Wa man yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrojan, Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu,Wa man yatawakkal'alallaahi fahuwa hasbuhuu,Innallaaha baalighu amrihii,Qad ja'alallaahu likulli syai in qadran"(QS.ATH-THALAQ: 2-3)

Artinya:

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”

Dan untuk cara mengamalkan ayat seribu dinar ini dengan cara yang lebih mudah, yakni dibaca 3 kali setelah selesai sholat secara istiqomah.

Dalil Ayat Seribu Dinar

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan :

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam semua apa yang diperintahkan kepadanya dan meninggalkan semua apa yang dilarang baginya, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari urusannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Yakni dari arah yang tidak terbersit dalam hatinya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepadaku Kahmas ibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Abus Salil, dari Abu Zar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw membaca ayat ini (Seribu Dinar).

“Hai Abu Zar, seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini, niscaya mereka akan diberi kecukupan. 

Abu Zar melanjutkan, bahwa lalu Rasulullah Saw membaca ayat ini berulang-ulang kepadanya hingga ia merasa mengantuk.

Kemudian beliau Saw bersabda: Hai Abu Zar, apakah yang akan engkau lakukan bila engkau keluar dari Madinah? Aku menjawab, “Aku akan berangkat menuju kepada keluasan dan ketenangan, dan aku akan menjadi salah seorang dari pelindung kota Mekah.”

Rasulullah Saw bertanya: Apakah yang akan engkau lakukan bila kamu keluar dari kota Mekah? Aku menjawab, “Aku akan berangkat menuju kepada keluasan dan ketenangan, yaitu ke negeri Syam dan Baitul Maqdis.”

Rasulullah Saw. bertanya lagi: Apakah yang akan engkau lakukan bila kamu keluar dari negeri Syam? Aku menjawab, “Kalau begitu, demi Tuhan yang telah mengutus engkau dengan hak, aku akan meletakkan pedangku dari pundakku (yakni berhenti berjihad).”

Rasulullah Saw. bertanya, “Apakah ada yang lebih baik dari itu?” Aku balik bertanya, “Apakah ada yang lebih baik dari itu?” Rasulullah Saw. menjawab: Kamu tunduk patuh (kepada pemimpinmu), sekalipun dia adalah seorang budak Habsyi (hamba sahaya dari negeri Habsyah).”

Namun begitu, kita diwajibkan tetap bertakwa, menjalankan ibadah dan amal sholeh serta tetap berusaha untuk mendapatkan rezeki yang diridhai Allah SWT.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved