Tanggapan Bawaslu Soal Pernyataan Prabowo yang Suruh Warga Terima Politik Uang

TRIBUNPEKANBARU.COM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto sempat menyinggung soal politik uang pada pemilu 2024 mendatang.

Prabowo mempersilakan masyarakat untuk menerima politik uang. 

Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman mengaku sudah melihat isi pidato Prabowo saat acara APPSI di Kota Semarang secara lengkap.

"Ya kalau saya menilai dari isi statement belum (melanggar)," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (21/12/2023).

Menurutnya, pernyataan Prabowo tersebut merupakan ungkapan personal soal problematika kondisi global dan pemodal yang akan membeli suara rakyat jelang Pemilu 2024.

"Kemudian sampai pada sesi akhir, yang bersangkutan menyampaikan soal politik uang kemudian bisa diterima sebagaimana pemberitaan itu," paparnya.

Di luar konteks pidato Prabowo, Ketua Bawaslu Kota Semarang menjelaskan jika tugas Bawaslu yaitu mencegah terjadinya praktek politik uang seperti Undang-undang No. 7 tahun 2017 tentang penyelenggaraan pemilu.

"Secara khusus itu diatur di pasal 101 huruf C sebagaimana tugas Bawaslu kota itu di situ jelas tugas Bawaslu kota adalah mencegah terjadinya praktek politik uang," ucap dia.

Dalam undang-undang tersebut, yang dapat dikategorikan sebagai praktik politik uang ketika sudah ada tindakan dan perbuatan.

"Jadi berbeda kalau hanya sebatas statemen atau sebatas ucapan tapi tak disertai tindakan dan perbuatan," imbuh Arief.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menyebut para pemodal akan berusaha membeli suara rakyat.

Menurut Prabowo, rakyat boleh saja menerima uang sogokan itu dan tetap memilih capres-cawapres yang diinginkan.

"Pemodal-pemodal itu akan berusaha bagaimana caranya membeli suara rakyat. Kita harus mengatakan kepada rakyat, kalau kalian (pengusaha) berusaha membeli suara rakyat, tidak masalah ambil saja uang itu, tapi memilih dengan hati nurani," kata Prabowo yang menghadiri Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) secara daring di Semarang, Selasa (18/12/2023).