Berita Luar Negeri

Mantan PM Israel Sebut Netanyahu Tak Lagi Bakal Lagi Jadi Perdana Menteri

Di Israel, pemerintahan koalisi terdiri dari Likud, Shas, United Torah Yudaism, dan partai sayap kanan Religious Zionism, Judaism Power, dan Noam.

Nasser Ishtayeh/SOPA Images/LightRocket via Getty Images
Mantan PM Israel Sebut Netanyahu Tak Lagi Bakal Lagi Jadi Perdana Menteri 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Perdana Menteri Israel dan pemimpin oposisi utama saat ini, Yair Lapid, menyataka bahwa Benjamin Netanyahu tidak akan menjadi perdana menteri pada tahun 2024.

Lapid, yang memimpin Yesh Atid, partai terbesar kedua di parlemen Israel, Knesset, menekankan perlunya memilih antara apa yang dirasakan sebagai kehancuran yang disebabkan oleh pemerintahan Netanyahu dan tindakan perbaikan yang diantisipasi oleh pemerintah berikutnya pada tahun 2024.

Merujuk pada jajak pendapat yang menunjukkan penurunan signifikan dalam popularitas partai-partai koalisi, khususnya Partai Likud yang dipimpin oleh Netanyahu, Lapid dengan percaya diri menegaskan, "Saya tahu apa yang akan dipilih masyarakat Israel, dan Anda juga."

"Tahun 2024 akan sangat berbeda. Tidak akan ada lagi yang memecah belah kita atau membawa bencana kepada kita. Para ekstremis akan kembali ke rumah mereka, dan Netanyahu akan kembali ke rumahnya." kata Lapid.

Pemimpin oposisi sayap kanan Israel, Our Home Party, Avigdor Liberman, menyuarakan sentimen serupa pada konferensi pers terpisah.

Ia mengatakan akan bergabung dengan pemerintah jika Netanyahu tak lagi menjabat.

"Saya hanya akan bergabung dengan pemerintah pada hari Netanyahu mengundurkan diri, bahkan tidak sedetik pun sebelumnya." kata Liberman.

Di Israel, pemerintahan koalisi terdiri dari Likud, Shas, United Torah Yudaism, dan partai sayap kanan Religious Zionism, Judaism Power, dan Noam.

Jajak pendapat baru-baru ini di Israel menunjukkan penurunan tajam dalam dukungan publik terhadap partai Likud pimpinan Netanyahu, dengan data dari televisi Channel 13 Israel menunjukkan berkurangnya dukungan hingga separuhnya.

Survei tersebut menunjukkan bahwa jumlah anggota parlemen Partai Likud, yang saat ini berjumlah 32 orang di Parlemen Israel, diperkirakan akan berkurang menjadi 16 orang dari 120 kursi parlemen.

Seiring dengan berkembangnya lanskap politik, Lapid dan tokoh oposisi lainnya memposisikan diri mereka untuk melakukan perubahan kepemimpinan yang transformatif, sementara Partai Likud Netanyahu menghadapi tantangan di tengah berkurangnya dukungan publik.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved