Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Konflik di Palestina

Tentara Israel Mundur Saat Berhadapan Brigade Terkuat di Tepi Barat

Brigade Martir al-Aqsa, sebuah kelompok pejuang Palestina, Minggu (14/1/2024) mengklaim berhasil menghalau tentara Israel

Istimewa
Tentara Israel Mundur Saat Berhadapan Brigade Terkuat di Tepi Barat 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Brigade Martir al-Aqsa, sebuah kelompok pejuang Palestina, Minggu (14/1/2024) mengklaim berhasil menghalau tentara Israel yang melakukan serangan besar-besaran di kamp pengungsi Far'a di Tubas, Tepi Barat.

Secara rinci, pernyataan kelompok tersebut menyebutkan bahwa Brigade Syuhada al-Aqsa dengan berani dan terampil menghadapi agresi yang luas dan berskala besar ini dengan menghancurkan kendaraan pasukan pertahanan Israel (IDF) dari berbagai lini.

Brigade Syuhada al-Aqsa juga melakukan penyergapan terhadap tentara Israel.

Pernyataan tersebut juga melaporkan cederanya anggota IDF dan kerusakan pada sejumlah kendaraan mereka, serta gagalnya rencana musuh untuk melenyapkan Perlawanan yang gagah berani.

Sehari sebelumnya, Sabtu (13/1/2024) media lokal di Ramallah, melaporkan konfrontasi intens antara pejuang Perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan Israel di kamp pengungsi al-Far'a.

Brigade Martir al-Aqsa merupakan kelompok pejuang Palestina terkuat di Tepi Barat, Palestina.

Mereka melaporkan bahwa penggerebekan setiap hari terjadi di berbagai kota di Tepi Barat.

Serangan ke Tepi Barat telah diumumkan oleh Israel pada saat mereka bakal memperluas agresi mereka di Palestina.

100.000 warga Palestina hilang dan terbunuh

Sekitar 100.000 warga Palestina di Jalur Gaza telah terbunuh, dilaporkan hilang, atau terluka sejak awal perang genosida Israel di Jalur Gaza, menurut laporan Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Med.

Menurut laporan tersebut, per 13 Januari 2024, setidaknya 31.497 warga Palestina di Gaza telah terbunuh, 92 persen di antaranya adalah warga sipil (28.951 orang).

Di antara warga Palestina tersebut terdapat 12.345 anak-anak, 6.471 perempuan, 295 personel kesehatan, 41 personel pertahanan sipil, dan 113 jurnalis. Selain itu, 61.079 orang terluka, banyak di antaranya dalam kondisi kritis.

Euro-Med menuduh Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional, menekankan bahwa perusakan dan penghancuran properti untuk tujuan pencegahan atau pencegahan, bahkan untuk tujuan militer, dilarang berdasarkan hukum internasional.

Monitor ini juga memasukkan orang-orang yang hilang dan mereka yang diduga tewas karena terperangkap lama di bawah puing-puing.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved