Kejuaraan Terbuka di Sumut Jadi Modal Panahan Riau Tatap PON 2024

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pelatihan panahan Riau, Muslim mengatakan kejuaraan terbuka awal Januari lalu di Sumut menjadi bekal pihaknya menatap PON 2024.

Sebab saat itu, propinsi lain membawa atlet andalannya di kejuaraan tersebut.

Kejuaraan terbuka yang dimaksud Muslim yakni Kejuaraan Plantation Open Archery Championship (POAC) 2024 di Lapangan Kembar Taman Cadika, Lubuk Pakam, Sumut pada Januari lalu.

Kala itu, terang Muslim, tuan rumah PON, Aceh dan Sumut mengirimkan atlet andalannya di kejuaraan tersebut. Ia pun bisa menggambarkan peta persaingan di PON nanti.

"Kita sudah kita lihat atlet PON dari Aceh dan Sumut di kejuaraan kemarin itu," kata Muslim pada Tribunpekanbaru.com, Kamis (8/2/2024).

Ia pun sudah menyaksikan cara persidangan bertanding. Begitu juga dengan skor yang bisa dikumpulkan.

"Saingan kita di PON sudah terbaca. Skor lawan pun sudah kita tau. Tinggal bagaimana persiapan kita di Riau gimana," katanya.

Ia mengatakan panahan Riau bisa bersaing di PON nanti. Namun ada syarat yakni harus berlatih dengan keras.

"Berlatih dengan keras. Masih ada waktu. Pihak KONI Riau juga harus mendukungnya," pintanya.

Muslim mengatakan awalnya pihaknya akan membawa atlet yang lolos PON ke kejuaraan tersebut. Seperti diketahui ada 3 atlet panahan Riau yang lolos PON.

Namun sayang, nyatanya tersebut tidak bisa direalisasikan. Sebab kejuaraan di Sumut berbarengan dengan agenda Pengprov Perpani Riau.

"Nggak jadi kita bawa kemarin itu atlet PON," ujarnya.

Dalam kejuaraan ini, Muslim membawa 3 atletnya. Yakni Dian Yoza Nanda di kategori Recurve Putri dan Deni Astuti serta Tsysari Rifaiitaqi di kategori coumpound putri.

Dua emas disumbangkan Dian Yoza Nanda di nomor kualifikasi perorangan dan eliminasi perorangan.

Sedangkan Tsysari Rifaiitaqi menyumbang 1 perak dan 1 perunggu disumbangkan Tsysari Rifaiitaqi dan Deni Astuti pada nomor kualifikasi perorangan dan eliminasi perorangan. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)