Polisi Kembali Amankan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru, Kali Ini 5 Orang, Ada Anak-anak

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak kepolisian kembali mengamankan Pengungsi Rohingya di Pekanbaru, Kamis (8/2/2024) petang.

Kali ini Pengungsi Rohingya di Pekanbaru yang diamankan ada lima orang.

Lima orang diduga Pengungsi Rohingya di Pekanbaru diamankan oleh anggota Polsek Bukit Raya.

Pengungsi Rohingya di Pekanbaru ketika diamankan polisi berada di sekitaran Masjid Al Muslimin, Jalan Sei Mintan, Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya.

Pengamanan terhadap Pengungsi Rohingya di Pekanbaru dilakukan setelah warga sekitar resah dengan keberadaan para pencari suaka tersebut yang terlihat kebingungan dan tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil mengatakan, pihaknya menerima laporan dari seorang warga bernama Yamin yang melihat kelima orang tersebut di teras masjid setelah salat Ashar.

"Warga melaporkan adanya lima orang diduga pengungsi Rohingya. Usai menerima laporan langsung kami amankan," ujar AKP Syafnil, Jumat (9/2/2024).

Kapolsek mengatakan, salah seorang warga bernama Yamin usai melaksanakan salat Ashar sekitar pukul 16.30 WIB melihat lima orang diduga pengungsi rohingya tersebut.

Mereka berada di teras masjid seperti orang kebingungan dan tidak bisa berkomunikasi bahasa Indonesia. Kemudian saksi melaporkan ke Polsek Bukit Raya.

"Yang jelas ditinggalkan begitu saja sama si pembawanya di masjid itu," jelas AKP Syafnil.

Selanjutnya kelima orang tersebut, 4 wanita dan 1 laki-laki, kemudian diserahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Pekanbaru.

Pihak kepolisian masih menyelidiki asal usul kelima Pengungsi Rohingya di Pekanbaru yang terlihat terlantar tersebut.

Sebelumnya, pada awal Januari 2024 lalu, 12 pengungsi Rohingya yang kebanyakan anak-anak dilaporkan warga Rumbai ke polisi.

Kanit IV Sat Intelkam Polresta Pekanbaru, Iptu Putra, mengatakan pihaknya mendapat informasi dari masyarakat adanya pengungsi Rohingnya sebanyak 12 orang.

Putra menambahkan, dengan adanya laporan masyarakat jadi pihak kepolisian dengan alasan kemanusiaan mengamankan para pengungsi Rohingya.