Logistik Surat Suara Pemilu 2024 di Inhil Mulai Didistribusikan Ke PPS

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUALA INDRAGIRI (KUINDRA) – Logistik Surat Suara Pemilu tahun 2024 mulai didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Total 35 TPS di Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) telah menerima distribusi logistik surat suara Pemilu 2024 dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Senin (12/2/24).

Pendistribusian Logistik Pemilu di kawal ketat oleh personil Polsek Kuindra yang akan melaksanakan PAM di TPS Se Kecamatan Kuindra dibantu oleh personil Koramil 04/Kuindra.

Pengawalan dilakukan mulai dari Gudang Logistik PPK Kecamatan Kuindra menuju PPS atau desa Se Kecamatan Kuindra, yaitu, Desa Tanjung Lajau, Sungai Bela, Sungai Buluh, Perigi Raja dan Tanjung Melayu.

Pendistribusian juga disertai dengan pergeseran Personil Pam TPS dengan menggunakan Kapal Laut KM Alissaan menuju desa tersebut .

Jumlah logistik surat suara yang didistribusikan yaitu, DPRD Kabupaten sebanyak 56 Kotak, DPRD Provinsi sebanyak 56 Kotak, DPR RI sebanyak 56 Kotak, DPD RI sebanyak 56 Kotak, Presiden dan Wakil Presiden sebanyak 56 Kotak.

Selain kotak berisi surat suara, juga didistribusikan Bilik Suara sebanyak 224 lembar, 3 Koli ATK, 3 Karung Salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT), 10 Box Putih Besar dan 1 Box Kecil.

Kapolsek Kuindra AKP. Suwandi. B menjelaskan, logistik surat suara Pemilu untuk Kecamatan Kuindra tiba di tempat penyimpanan logistik pemilu Gudang PPK Kuindra Jalan Abdurrahman, Kelurahan Sapat, Minggu (11/2/24) pukul 20.00 WIB.

“Logistik diiterima Oleh Ketua PPK setelah menempuh perjalan laut dari Pelabuhan Kodim 0314 Inhil menggunakan 1 Unit Kapal Motor,” ujar Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, cuaca hujan sempat menjadi kendala yang menyebabkan proses muat logistik pemilu ke Kapal menjadi terhambat di Pelabuhan Kodim 0314/Inhil di Tembilahan.

“Di dalam kapal tersebut terdapat logistik pemilu yang terdiri dari 2 Kecamatan yakni Kuindra dan Tanah Merah, sehingga waktu keberangkatan dan kedatangan kapal terlambat,” pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli)