Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Begini Penampakan Ponpes di Pekanbaru yang Bersengketa Dengan Ayah Atta Halilintar

Di Yayasan ini sekarang ratusan anak yatim dan duafa itu disekolahkan dan diberikan ilmu khusus yang tidak ditemukan di pesantren lainnya.

Istimewa
Penampakan Ponpes di Pekanbaru yang Bersengketa Dengan Ayah Atta Halilintar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Begini penampakan Yayasan Al Anshar Pekanbaru yang disebut sedang bersengketa dengan ayah Atta Halilintar, yaitu Halilintar Anofial Asmid.

Yayasan yang terletak di Jalan Singgalang Raya Nomor 313 Tangkerang Timur, Tenayan Raya, Pekanbaru ini juga memiliki lembaga pendidikan berupa Taman Kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah hingga Play Group.

Yayasan yang terletak di perempatan antara jalan Singgalang, Sepakat dan Bukit Barisan ini juga menyekolahkan 200 anak yatim dan duafa yang datang dari berbagai daerah.

Yayasan Al Anshar ini sebagaimana diketahui sedang berseteru dengan ayah YouTuber terkenal Atta Halilintar yakni Halilintar Anofial Asmid terkait keberadaan aset lahannya.

Di Yayasan ini sekarang ratusan anak yatim dan duafa itu disekolahkan dan diberikan ilmu khusus yang tidak ditemukan di pesantren lainnya.

Pasalnya pihak yayasan mendidik santrinya untuk lebih banyak bersosial dengan masyarakat, menghidupkan sektor ekonomi kreatif.

Banyak cabang usaha ekonomi kreatif santri yang dikembangkan yayasan untuk melatih para santrinya.

Mulai dari jualan kuliner, makanan roti canai, roti lainnya serta kuliner timur Tengah lainnya, kemudian sektor pertanian dan perkebunan serta peternakan.

Ketua Yayasan Al Anshar Wahyudin mengatakan saat ini lebih kurang 200-an santrinya tersebut mengabdi dan semua pembiayaannya didapat dari pengembangan ekonomi kreatif tersebut.

"Jadi kami menyekolahkan anak-anak yatim dan duafa di sini, dengan cara menjalankan usaha ekonomi kreatif di pesantren, mulai dari kuliner, pertanian, perkebunan, dan peternakan,"ujar Wahyudin.

Sistem sekolah pesantren yang diterapkan di Yayasan ini lebih banyak berinteraksi sosial dengan masyarakat, sehingga tidak salah jika pada Car Free Day (CFD) di Kota Pekanbaru, banyak santri dari Al Anshar ini yang berjualan di areal CFD.

"Semua kreatifitas anak dilatih di sini, dan sekarang Alhamdulillah sudah banyak yang berhasil ketika selesai mengabdi disini,"ujar Wahyudin.

Maka salah satu alasan pihak Yayasan menggugat Halilintar Anofial Asmid karena status lahan yayasan yang masih ditahan oleh ayah Atta Halilintar tersebut, selama ini banyak terkendala administrasi ketika berhubungan dengan legalitas administrasi.

"Selama ini banyak kendala kami untuk anak-anak disini bantuan terkendala karena status dari lahan yayasan ini,"ujar Wahyudin.

(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved