Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Debit Air Sungai Kampar di Pelalawan Meningkat Drastis Akibat Bukaan Pintu PLTA Koto Panjang

Debit air Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan meningkat secara drastis dalam dua hari terakhir

Penulis: johanes | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Johannes Tanjung
Debit air Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan meningkat secara drastis dalam dua hari terakhir, padahal sebelumnya sudah ada penurunan yang signifikan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Debit air Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan meningkat secara drastis dalam dua hari terakhir, padahal sebelumnya sudah ada penurunan yang signifikan.

Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan kenaikan level air tampak dari alat ukur di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam.

Dalam dua hari ini debit air naik 16 Centimeter (Cm) dari ketinggian sebelumnya 2,98 Meter menjadi 3,14 meter dari kondisi normal pengoperasian ponton penyeberangan milik PT RAPP di Langgam.

"Hari ini terpantau kenaikan 8 centimeter debit air Sungai Kampar. Dua hari naiknya cukup tinggi," beber Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (12/3/2024).

Zulfan merincikan, pada Minggu (10/2/2024) lalu debit air 2,98 M bertahan dari sehari sebelumnya. Kemudian pada Senin (11/3/2024) level air naik 8 Cm menjadi 3,06 M.

Selanjutnya Selasa (12/3/2024) permukaan air Sungai Kampar kembali naik 8 Cm hingga ke titik 3,14 M. Kondisi ini hampir sama saat banjir mulai surut di Pelalawan pada akhir Bulan Februari lalu.

Peningkatan debit air yang drastis ini dipengaruhi oleh limpahan dari hulu Sungai Kampar, sejak dibukanya pintu air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar pekan lalu.

Sebanyak dua pintu setinggi 50 Cm dibuka menjadi total 3 pintu yang melepaskan air ke hulu. Air kiriman itu baru terasa sampai ke Pelalawan yang merupakan hulu Sungai Kampar dalam dua hari terakhir.

"Ada juga pengaruh curah hujan yang tinggi di wilayah Provinsi Riau, pembuangannya ke wilayah kita juga. Makanya tinggi naiknya," tambah Zulfan.

Penambahan tinggi muka air sungai ini belum menimbulkan banjir atau genangan air di bantaran sungai. Hanya saja sisa banjir yang belum kering total sedikit meningkat dan tidak signifikan.

Pasalnya, air kiriman masih mengisi daerah rawa yang sebelumnya sudah mulai kering.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah saat hujan lebat, untuk mewaspadai genangan air di jalan raya.

Karena bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas apabila kecepatan tinggi saat melintas.

Selain itu, bagi pengendara motor yang berteduh ketika hujan lebat agar menghindari pepohonan, tiang listrik, papar reklame dan sejenisnya serta benda-benda yang mudah roboh.

Air yang merendam ruas jalan ataupun pemukiman warga dipastikan akibat curah hujan dan akan hilang setelah hujan reda.

Bukan karena kenaikan debit air Sungai Kampar maupun sungai lainnya.

Sebab level air malah masih turun dibandingkan sebelumnya yang mempengaruhi sisa banjir di daerah bantaran Sungai Kampar, mulai dari Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, sampai ke Pelalawan.

"Curah hujan masih cukup tinggi. Seharusnya sekarang sudah musim kemarau," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved