Berita Inhil
Desa Pulau Kecil Minim Anggaran Bangun Jembatan Lapuk, Usulan ke Pemkab Inhil Tak Kunjung Dikabulkan
Pemdes Pulau Kecil, Kecamatan Reteh mengaku tidak memiliki anggaran dalam penanganan jembatan lapuk yang dikeluhkan masyarakat
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, RETEH – Pemerintah Desa (Pemdes) Pulau Kecil, Kecamatan Reteh mengaku tidak memiliki anggaran dalam penanganan jembatan lapuk yang dikeluhkan masyarakat di Jalan Maju Jaya RT/RW 001/001.
Pihak desa menampik jika mereka tidak peduli terhadap jembatan tersebut dan telah menjadikannya sebagai prioritas utama dalam Musyawarah Kerja Pembangunan (Musrenbang) setiap tahunnya.
Kepala Desa (Kades) Pulau Kecil Muhammad Pawit menjelaskan, jembatan tersebut tidak bisa dibangun hanya memakai kayu cerucuk karena posisi nya dekat dengan sungai, dan harus memakai tiang pancang yang sangat besar anggarannya.
“Sebenarnya kami tiap tahun menjadi prioritas utama di Musrenbang mulai saya menjabat, yang menjadi masalah dana desa kami tidak cukup untuk membangunnya,” ujar Kades saat dikonfirmasi awak media, Senin (18/3/24).
Kades menambahkan, pembangunan jembatan tidak bisa di paksakan pengerjaannya memakai kayu cerucuk saja, karena sangat beresiko terhadap ketahanan jembatan itu sendiri kedepannya.
“Satu tahun pakai miring atau bergeser dari tempat kalau pakai cerucuk saja, karena arus sungai nya deras dan jembatan pun panjang, yaitu sekitar 70 meter. Tentunya ini membutuhkan anggaran tidak kecil,” tambah Muhammad Pawit.
Meskipun begitu pihak desa tidak menyerah begitu saja terhadap keadaan ini, menurutnya, pada tahun ini pihak desa akan melakukan semenisasi terhadap jalan alternative masyarakat dengan memakai dana desa.
Kades juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil memberikan perhatian dengan membantu anggaran perbaikan atau pembangunan kembali jembatan yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat ini.
“Bukan kami pihak desa tidak peduli, bahkan jembatan itu menjadi prioritas kami. Pihak desa sangat berharap kepada pihak kabupaten untuk mengabulkan permintaan prioritas yang setiap tahun kami usulkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Tidak ada akses lain yang bisa digunakan masyarakat, selain jembatan kayu yang sudah lapuk untuk melintasi sungai tepatnya di Jalan Maju Jaya, Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Jembatan kayu yang sudah berpuluh tahun tidak kunjung dibangun secara layak ini akan terendam di bagian tengah saat debit air sungai semakin tinggi di musim hujan.
Belum lagi arus sungai yang kencang saat banjir dan hujan akan menerjang jembatan yang sudah ringkih tersebut, lambat laun dikhawatirkan akan merobohkan jembatan.
Dengan kondisi seperti itu, masyarakat RT/RW 001/001 dan sekitarnya mau tidak mau setiap hari harus berusaha melewati jembatan tersebut untuk beraktifitas, tentu saja sangat membahayakan karena sewaktu – waktu bisa ambruk atau roboh sehingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut masyarakat setempat, banjir dan arus yang kuat di saat hujan di perparah dengan lantai kayu jembatan yang licin dengan kondisi sudah miring.
Tidak ada jalan alternatif yang bisa di akses masyarakat selain jembatan usang dan rapuh tersebut, hanya ada akses melewati kebun – kebun yang kondisinya juga tidak kalah berbahaya dan belum di semen.
Empat Rumah di Gaung Inhil Terbakar pada Momen Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 |
![]() |
---|
Pj Bupati Inhil Berpesan Agar Cantiknya Kantor Camat Tembilahan Harus Diikuti Dengan Pelayanan Baik |
![]() |
---|
Dua Rumah Warga di Inhil Riau Habis Terbakar Dini Hari Tadi |
![]() |
---|
Bazar Ilegal Muncul di Tembilahan, Riau, Oknum Pengelola Diduga Pasang Tarif Jutaan Kepada Pedagang |
![]() |
---|
Kebakaran di Pulau Burung Inhil Riau, 4 Unit Kos-kosan dan 21 Kamar Kos Dilalap Si Jago Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.