Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kriminal

Kekerasan Anak di Jabar ! Tak Sadar , Yuni Gendong Jasad Anaknya saat akan Melapor ke Polisi

Yuni mengaku tak sadar jika anaknya yang ia gendong telah menjadi mayat . Artinya ia menggendong jasad anaknya ke kantor polisi

Editor: Budi Rahmat
Pixabay
(ilustrasi) Yuni ternyata gedong jasd anaknya ke kantor polisi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Yuni (33) hanya bisa histeris setelah mengetahui anaknya yang berusis 4 tahun yang ada dalam pangkuannya ternyata telah meninggal dunia .

Sang anak ternyata dalam perjalanan telah menahan sakit yang teramat . Sampai kemudian anak malang itu meninggal dunia .

Yuni samka sekali tidak mengetahui jika ia menggendong jenazah anaknya tersebut . Baru ia sadari ketika akan membuat laporan ke polisi .

Korban BTM (4) . Ia diduga jadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh ayah tirinya . Korban sebelumnya dibawa oleh ibu kandungnya yang bernama Yuni dari rumah .

Yuni hendak kembali ke rumah orangtuanya setelah diusir oleh suami barunya atau ayah tiri dari anak-anaknya .

Malang , dalam perjalanan itulah diketahui BTM meninggal dunia .

Kekerasan anak di Bandung
Kekerasan anak di Bandung (pixabay)

Seperti apa kornologinya ?

BTM meninggal di pangkuan ibundanya, Yuni Trisnamawati (33) diduga saat perjalanan dari Bandung menuju Purwakarta, Jawa Barat.

Yuni baru tahu anaknya meninggal saat membuat laporan polisi.

Peristiwa yang dialami Yuni berawal saat ia dan dua anaknya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Ujang Mulyadi.

Yuni sendiri baru empat bulan menikah dengan Ujang dan ia meduga suaminya yang melakukan kekerasan hingga menyebabkan anaknya meninggal dunia.

Perempuan 33 tahun itu bercerita pada Kamis (4/4/2024), ia sempat diminta belanja ke warung oleh suaminya.

Namun saat pulang, anaknya sudah dalam kondisi basah kuyup.

"Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus engga lama dibawa nongkrong sama suami," kata Yuni Trisnawati saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Purwakarta, Jumat (5/4/2024).

"Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, anak ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam," kata dia.

Pada Kamis malam, Ujang mencoba menyuapi BTM yang mengeluh sakit perut. Namun BTM menolak disuapi ayah tirinya.

Penolakan dari anak tirinya itu membuat Ujang Mulyadi emosi. Pria 31 tahun itu kemudian mengusir Yuni dan dua anaknya.

Malam itu, Yuni Trisnawati dan kedua anaknya memutuskan pulang ke rumah orangtua Yuni yang berada di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

"Akhirnya pulang ke Purwakarta, naik bus dari Bandung. Sampai di Purwakarta pagi ini, Jumat (5/4)," kata Yuni.

Namun sebelum pulang ke rumah, Yuni memilih lapor ke poliis. Namun saat lapor itu lah sang anak yang ada dalam gendongannya diketahui telah meninggal dunia.

"Turun dari bus itu lanjut naik angkot, tapi sebelum pulang mau laporan dulu ke polisi. Di kantor polisi baru ketauan anak itu sudah kaku, sudah meninggal," ucap Yuni sambil menangis.

Kekerasan anak di Bandung
Kekerasan anak di Bandung (Pixabay)

Ujang Ditangkap Polisi

Ujang Mulyadi (31) ditangkap jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung atas dugaan penganiayaan anak tirinya, BTM (4) pada Jumat (5/4/2024).

Korban BTM sempat dilarikan ke RSUD Bayu Asih untuk diperiksa. Namun pihak rumah sakit menyatakan BTM telah meninggal dunia.

Tangisan Yuni pecah selama mengantarkan jasad anak keduanya dari kamar IGD ke ruang jenazah.

Yuni menyebutkan bahwa suaminya itu kerap melakukan kekerasan terhadap BTM .Sebagai ibu, ia mengaku sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi sang anak.

"Memang sudah sering dianiaya, sudah bersabar sudah saya lindungi juga," katanya.

Terkait kasus itu, Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Muchammad Arwin Bachar menyampaikan bahwa kasus tersebut kini sudah dalam penanganan oleh Polresta Bandung.

"Pelaku sudah tertangkap, perkara ditangani Polresta Bandung," ucap Yuni.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung Kompol Oliestha, membenarkan penangkapan Ujang Mulyadi.

"Sudah ditangkap pelakunya dan kini sedang kami dalami," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat.

Oliestha mengungkapkan, awalnya Polres Purwakarta yang menangani kasus ini. Sebab Laporan pun dilakukan istri pelaku di Purwakarta.

"Namun karena TKP-nya ada di sini (Cicalengka), kemudian berkordinasi dengan kami," ujarnya.

"Pelaku ditangkap masih di daerah Cicalengka, tapi bukan di rumahnya," pungkasnya.

Informasi tersebut tentu saja menjadi pelajaran berharga bagi kita semua . Bagaimana menanggapi persoalan .

Aanak jangan sampai jadi pelampiasan yang justru hanya akan memperburuk keadaan . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved