Banjir di Sumbar
TERBUKTI ! Nyinyiran WALHI ke Pemprov Sumbar , Banjir Bandang Sapu Bersih Bangunan di Lembah Anai
Padahal sudah jauh-jauh haris diingatkan terkait dengan penataan bangunan di sekitar Lembah Aanai . Namun diabaikan dan kini terima kenyataan
Tapi sayangnya, lanjut dia, data-data analisa lingkungan itu tidak dikonsumsi pemerintah dalam bentuk mitigasi bencana.
Ia juga menilai tidak ada koordinasi dari tingkat atas hingga ke bawah atau ke nagari terkait mitigasi dan peringatan dini.
"Dari analisis yang kami lakukan, di sekitar Gunung Marapi itu ada setidaknya 11 nagari yang masuk dalam radius 3 kilometer, termasuk Bukik Batabuah. Kalau kita lihat anak-anak sungai hampir semua yang dilalui di 100 meter kiri kanan sungai itu hampir semua kena, hampir semua pemukiman, ladang serta sawah," jelas dia.
Baca juga: UPDATE Pencarian Korban Banjir di Sumbar Terus Dilakukan, 27 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Sementara, informasi peringatan dini dinilai tidak berjalan seperti seharusnya. Kritikan WALHI Sumbar ialah tidak berjalannya peringatan dini pada malam hari ketika curah hujan tinggi.
"Kita tahu bahwa BMKG dan PVMBG juga mengirimkan data, seharusnya ada imbauan-imbauan, ketika curah hujan tinggi pada malam itu tentu harus ada peringatan dini," jelasnya.
Saat Masa Tanggap Darurat, Pemerintah Diminta Prioritaskan Kebutuhan Dasar Masyarakat
WALHI Sumbar meminta pemerintah untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, misalnya air bersih dan makanan.
"Penting untuk melihat kejadian bencana di daerah lain sebelumnya, di Pesisir Selatan misalnya, beberapa waktu yang lalu pascabencana banyak warga terkena diare dan bahkan meninggal. Berkaca dari itu kebutuhan air bersih, pelayanan itu harus menjadi prioritas pascabencana," ucapnya.
Ke depan, menurutnya, potensi bencana masih ada, sehingga upaya mitigasi tetap harus dilakukan, baik dari aspek bahaya longsor, banjir bandang di semua daerah yang berpotensi berisiko bahaya lainnya.
"Pemerintah harus mulai melihat penataan ruang itu harus berbasiskan risiko bencana, kalau ada pelaku usaha yang tidak sesuai dengan risiko bencana tentu harus ada tindakan tegas dari pemerintah, pemerintah kita tuntut agar bernyali untuk menindak pelaku usaha yang melanggar keruangan dan penanggulangan bencana," ujar Tommy.
WALHI Sumbar turut menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga korban yang ditinggalkan sanak saudaranya dari kejadian bencana ini.
Baca juga: 71 Rumah Hilang Akibat Longsor dan Banjir di Sumbar, 44 Meninggal Dunia
Korban di Sungai Puar Ditemukan
Tim SAR mencatat ada sebanyak 10 korban jiwa akibat banjir bandang yang mendera wilayah Galuang, Sungai Puar, Agam, Selasa (14/5/2024).
10 korban yang meninggal dunia ini sudah termasuk 1 korban yang baru ditemukan sekira pukul 10.15 WIB.
Dandru Basarnas Galuang, Riko Pradinata, menerangkan ada sebanyak 11 korban banjir bandang yang terdata selamat.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
Sumatera Barat
Sumbar
banjir bandang lahar dingin
banjir di Sumbar
Tribunpekanbaru.com
Begini Skenario untuk 10 Warga yang Belum Ditemukan setelah Banjir Bandang di Sumbar |
![]() |
---|
Projo Riau Salurkan Bantuan untuk Bencana Galodo Sumbar |
![]() |
---|
5 Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Sumbar , Percepat Relokasi Korban , Batal ke Tanah Datar |
![]() |
---|
Menunggu Sejak Pagi , Presiden Jokowi Tak Jadi Kesini , Warga yang Iba Hati Ditemui Muhadjir Effendy |
![]() |
---|
Jokowi Batal Kunjungi Korban Banjir di Tanah Datar Sumbar Karena Cuaca Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.