Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

4 Jembatan Putus Total Digulung Banjir Bandang di Pariangan Tanah Datar, Akses Sangat Terbatas

4 jembatan di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar, putus total akibat banjir bandang di Sumbar

Penulis: Theo Rizky | Editor: Rinal Maradjo
tribunpekanbaru.com
Jembatan putus akibat banjir bandang di Kecamatan Pariangan, Tanah Datar, Sumbar, Jumat (17/5/2024) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TANAH DATAR - Sejumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat putus diterjang banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) lalu.

Satu nagari yang cukup terdampak adalah, Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Terdapat empat jembatan di kawasan tersebut yang putus

Disampaikan Rinaldi, seorang warga setempat, akibat putusnya jembatan itu, akses warga di sana menjadi terbatas, bantuan pun sulit sampai, karena hanya mobil offroad saja yang bisa melintasi sungai.

Hingga Jumat (17/5/2024), hanya satu jembatan sementara yang mulai dibangun, satu alat berat mulai bekerja membuat jembatan dari batang kayu.

Diharapkan jembatan dari kayu tersebut bisa bertahan selama setahun hingga jembatan permanen dibangun kembali.

Baca juga: 14 Orang Masih Dicari, Pencarian Korban Banjir Bandang Sumbar Diperluas Hingga Teluk Kuantan Riau

Baca juga: Sebuah Pertanda, Puisi Bocah SD Korban Banjir Bandang di Sumbar Ini Dibuat 3 Hari Sebelum Kejadian

"Hari ini biasalah kita lewati baik roda dua maupun roda empat, kalau hari-hari sebelumnya tidak bisa," kata Rinaldi.

Ia berharap instansi terkait bisa menyegerakan seluruh pembangunan jembatan di sana agar akses warga keluar masuk perkampungan lancar.

Dari pantauan Tribun Pekanbaru, tidak ada satupun sisa-sisa jembatan di sana yang tersisa,

bahkan pondasinya pun tidak terlihat, kondisi aliran sungai pun melebar seperti terkena abrasi

Selain jembatan, satu bangunan yang cukup parah terdampak di Nagari Sungai Jambu adalah MTSN Sungai Jambu, posisinya tidak jauh dari jembatan.

Seluruh kelas dan ruang guru di sana kondisinya cukup mengenaskan, ada yang jebol di dua sisi dindingnya, bahkan sejumlah kelas sudah berisi lumpur setinggi satu meter, begitu juga dengan seluruh halaman sekolah.

Menurut seorang murid di sana yang saat itu mengecek kondisi sekolahnya, mengatakan bahwa sejak sekolahnya terdampak galodo, seluruh murid kini belajar secara online.

Kabarnya pun sekolah tersebut tidak akan diperbaiki, namun akan dibangun baru di tempat lain yang posisinya lebih aman.

Berdasarkan data BPBD Tanah Datar, kabupaten tersebut menjadi kabupaten yang paling banyak korban jiwa akibat bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi.

Hingga Jumat (17/5/2024) malam terdata 29 korban meninggal dunia dan 13 korban masih belum ditemukan.

( Tribunpekanbaru/Theo Rizky )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved