Banjir di Sumbar
Masih Kesulitan , Pencarian Korban Banjir Bandang di Sumbar Diperluas hingga ke Provinsi Riau
Pencarian pada korban banjir bandang di Sumbar akan diperluas hingga ke Provinsi Riau . Inilah sungai yang diharapkan bisa menjawab aliran korban
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengupdate jumlah korban banjir bandang lahar dingin dan longsor Sumbar.
Berdasarkan data hingga Kamis, 16 Mei 2024 pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat berjumlah 67 orang, 20 orang hilang dan masih dalam pencarian.
Kemudian 3 orang meninggal dunia belum teridentifikasi dan saat ini berada di RSUD Sijunjung, serta 989 KK terdampak, 40 orang mengalami luka-luka.
Baca juga: Update Jumlah Korban Banjir Bandang Sumbar, Sudah Capai 67 Orang
Adapun jika dirinci berdasarkan wilayah, korban jiwa di Kabupaten Agam meninggal dunia sebanyak 22 jiwa, Kota Padang Panjang 2 jiwa.
Lalu Kabupaten Tanah Datar 29 jiwa, Kabupaten Padang Pariaman 12 jiwa, Kabupaten Limapuluh Kota tidak ada yang meninggal namun 1.995 jiwa terdampak, dan di Kota Padang 2 jiwa meninggal dunia.
Baca juga: Korban Banjir Lahar Dingin Agam Sumbar Butuh Bantuan Perlengkapan Sekolah
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
Sementara itu, di samping proses perencanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan, pemerintah melalui tim gabungan juga terus mengupayakan pencarian dan evakuasi korban jiwa.
Baca juga: Prabowo Tiba di Sumbar, Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang Langsung Disalurkan
"Hari kelima disampaikan data terbaru, sehingga kita masih punya waktu satu hari berdasarkan golden time."
"Tentu kita harus berdialog dengan ahli waris dan keluarga ditinggal apakah 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum, sehingga kalau terima kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari."
"Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu di cover BNPB jadi tidak perlu khawatir," jelas Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: Layanan Dukungan Psikososial dari Kemensos bagi Anak-anak Korban Galodo Banjir Bandang Sumbar
Mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan, Suharyanto juga meminta agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat.
"Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," pungkas Suharyanto.
Pencarian sejauh ini masih terus diupayakan termasuk membersihkan lokasi-lokasi yang merupakan tempat terparah yang terpapar banjir bandang di Sumbar. (*)
( Tribunpekanbaru.com )
Baca juga: Desa Paling Hilir Sungai di Kampar Riau Ini Tak Luput dari Banjir Setelah Pintu Waduk Dibuka
Begini Skenario untuk 10 Warga yang Belum Ditemukan setelah Banjir Bandang di Sumbar |
![]() |
---|
Projo Riau Salurkan Bantuan untuk Bencana Galodo Sumbar |
![]() |
---|
5 Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Sumbar , Percepat Relokasi Korban , Batal ke Tanah Datar |
![]() |
---|
Menunggu Sejak Pagi , Presiden Jokowi Tak Jadi Kesini , Warga yang Iba Hati Ditemui Muhadjir Effendy |
![]() |
---|
Jokowi Batal Kunjungi Korban Banjir di Tanah Datar Sumbar Karena Cuaca Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.