Menyesal Rekam Anak Berhubungan dengan Pacar, Ibu Ini Menangis Minta Tolong Setelah Ditangkap Polisi
Setelah ditangkap polisi karena aksinya yang merekam anaknya berhubungan dengan pacar, ibu ini menangis.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah ditangkap polisi karena aksinya yang merekam anaknya berhubungan dengan pacar, ibu ini menangis.
Mulanya wanita berinisial NKD (47), ibu di Jakarta Timur itu, merekam anaknya berhubungan dengan pacar untuk keperluan pribadi.
Ia mereka karena merasa tertarik dengan pacar sang anak.
Akibat berhubungan tersebut, si anak dari wanita tersebut hamil.
Hingg akhirnya, NKD memaksa anaknya untuk melakukan aborsi.
Kini setelah ditangkap polisi, NKD menangis saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024).
Wanita yang berstatus janda mengaku menyesal telah membiarkan anaknya disetubuhi pacar bahkan merekam adegan asusila tersebut.
Dihadapan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, NKD menyatakan aborsi dilakukan agar putri tunggalnya bisa melanjutkan sekolah.
"Saya menyesal. Tolong bantu. Saya bingung anak saya ga mau minum obat," ucap NKD, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.com.
NKD yang mengenakan masker dan baju tahanan terus menangis saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Saat ditanya motif membiarkan anaknya disetubuhi pacar, jawaban NKD berubah dari keterangan awal.
Awalnya, NKD mengaku tertarik dengan pacar anaknya yang tinggal di sebuah kos di Bekasi.
Namun dalam konferensi pers, NKD mengatakan pacar anaknya sering berkata kasar.
"Laki-lakinya suka ngomong kasar ke saya. Jadi saya takut. Tolong bantu saya pak," kata NKD.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, HR sudah setahun menjalin hubungan dengan pacarnya, AR.
Pada November 2023, NKD membiarkan anaknya bersetubuh di kos pacarnya.
Bahkan, NKD melihat dan merekam persetubuhan menggunakan handphone.
Hal tersebut dilakukan berulang kali lantaran video persetubuhan digunakan NKD untuk kepuasan pribadi.
Pada April 2024, NKD kaget ketika mengetahui HR hamil dan memaksa untuk menggugurkan kandungan.
Akibat perbuatannya, NKD terancam pidana paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 3 miliar.
Kehamilan Tak Diketahui Warga
Ketua RT tempat NKD tinggal, Nurali, mengaku kaget ketika ibu dan anak tersebut diamankan polisi karena kasus aborsi.
Pasalnya, warga tidak mengetahui siswi SMA tersebut hamil.
Selama tinggal di sana, Nurali jarang melihat ada laki-laki lain masuk ke rumah NKD.
Diketahui, HR merupakan anak tunggal NKD yang kini berstatus janda.
"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ."
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah NKD). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga. Dia jarang bergaul dengan lingkungan," jelasnya, Selasa (21/5/2024).
Ia tidak melihat perubahan signifikan pada tubuh HR sehingga tidak menyadari sedang hamil.
Selain itu, HR masih beraktivitas seperti siswi SMA pada umumnya selama hamil.
Nurali baru mengetahui HR melakukan aborsi saat didatangi jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
"Ada pihak bantuan hukum yang datang. Di situ baru saya tahu kejadian (Neneng dan HR aborsi). Setelah ada laporan dari Puskesmas baru saya tahu, tapi saya lupa tanggal berapa," sambungnya.
Awal Kasus Terungkap
Kasus ibu di Jakarta Timur bantu gugurkan kandungan anaknya terungkap setelah bayi lahir dan tewas tak wajar.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan, bayi laki-laki lahir saat usia kandungan baru 7 bulan.
Bayi lahir secara prematur lantaran diberi obat aborsi 2 hari berturut-turut.
Bayi tersebut lahir pada 6 April 2024 dini hari dan langsung dibawa ke Puskesmas karena kondisinya lemas.
NKD meminta temannya, NA (55) membawa bayi ke rumah sakit dan berpura-pura menemukan bayi toilet umum.
Diketahui, NA juga ditetapkan sebagai tersangka karena ikut membelikan obat aborsi ke Pasar Pramuka.
"Di Puskesmas Malaka Jaya, tersangka berbohong bahwa telah menemukan bayi laki-laki itu di toilet umum dekat kontrakannya yang dilahirkan oleh seorang wanita pengamen."
"Padahal bayi tersebut adalah cucunya yang baru dilahirkan oleh anak perempuannya," paparnya, Selasa (21/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Bayi kemudian dilarikan ke RSKD Duren Sawi, namun nyawanya tak tertolong.
Tim medis RSKD Duren Sawit merasa ada yang janggal dengan kondisi bayi dan malaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Tim penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menerima laporan dari Polsek Duren Sawit. Dilakukan serangkaian tindakan penyelidikan lalu penyidikan," lanjutnya. (Tribunnews)
| Ikut Terjaring OTT KPK, Orang Kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di Gedung Merah Putih |
|
|---|
| Respon Gibran Soal Budi Arie Mau Masuk Gerindra: Memang Harus Menginduk ke Presiden |
|
|---|
| Curhat Ahmad Sahroni Ketika Rumahnya Dijarah: Terjatuh dari Plafon, Klaim Tidak Korupsi |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 112 Bahasa Inggris Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Worksheet 3.8 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 104-105 Bahasa Inggris Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Worksheet 3.2 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.