Suami Bunuh Istri di Kampar
DETIK-DETIK Suami Istri di Kampar Riau Bertengkar Hebat: Beradu Mulut, Bergelut hingga Hilang Nyawa
Kronologi suami bunuh istri di Kampar. Pelaku Amran Dahona menangis saat ditanyai oleh Polisi terkait aksinya
"Anak paling besar (sulung) lahir 2013 (berusia 11 tahun). Yang paling kecil (bungsu)baru 5 tahun," kata David .
Amran menghabisi istrinya dengan beberapa tikaman pisau di areal tanaman Eukaliptus yang berada dalam wilayah Desa Rantau Kasih Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Ia bekerja menyiram bibit Eukaliptus.
"Kamu tau (korban pembunuhan) adalah orang yang kamu cintai selama bertahun-tahun. Disitulah dia menangis," kata David menirukan ucapannya saat berbicara dengan Amran.
Menurut dia, Amran mengaku istrinya selama ini suka melawan dan menjawab-jawab omongannya.
"Katanya (Amran) sih begitu," imbuhnya.
Baca juga: Informasi Gempa Hari Ini : Terjadi di Daruba Kabupaten Marotai, Maluku Utara Magnitudo 5.0
Baca juga: UPDATE Haji 2024, Jemaah Haji Asal Rohil Riau Hari Ini Bertolak Untuk Wukuf di Arafah
Analisis Psikolog
Riza Muhardeni, M.Psi Psikolog Halodoc dan Klikdokter.com asal Pekanbaru mengungkap salah satu faktor utama yang menyebabkan mudahnya pasangan tersulut emosi adalah kurangnya komunikasi.
Komunikasi merupakan elemen vital dalam hubungan suami istri yang harus dilakukan secara rutin dan terbuka.
Ketika komunikasi kurang, peluang terjadinya salah paham meningkat, dan emosi negatif dapat terakumulasi.
Emosi yang tidak diungkapkan atau diatasi dengan baik dapat menjadi "bom waktu" yang sewaktu-waktu bisa meledak ketika ada pemicu kecil, mengarah pada kekerasan fisik atau emosional.
Menahan emosi dan tidak mengekspresikannya sama seperti menyimpan sampah dalam tubuh.
Tubuh dan pikiran manusia memiliki kapasitas tertentu untuk menampung emosi.
Ketika emosi negatif seperti kemarahan, kekecewaan, atau rasa sakit hati tidak diungkapkan, mereka akan menumpuk dan akhirnya memengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
Ibarat kita memegang pena yang ringan, memang tidak begitu terasa berat, tetapi jika dipegang sepanjang hari, mulai dari pagi sampai sore saja misalnya, tangan kita akan merasa lelah dan pegal, apalagi kalau sampai berhari-hari.
Demikian pula dengan emosi yang tidak diungkapkan oleh pasangan suami istri, lama kelamaan akan menjadi beban berat yang bisa mengarah pada tindakan destruktif, dan tentunya akan merugikan masing-masing.
Polisi Yakin Suami Bunuh Istri di Kampar Riau Dilakukan Berencana, Pisau Ini Buktinya |
![]() |
---|
2 Istri Ditikam Suami Hingga Tewas, Polisi di Kampar Tangani 27 Perkara KDRT Hingga Juni 2024 |
![]() |
---|
Sama-Sama Tewas Kena Tikam, Begini Dua Istri Korban KDRT di Kampar Dihabisi Suami Mereka |
![]() |
---|
4 FAKTA Suami Bunuh Istri di Kampar, Riau: Berawal dari Cekcok hingga Tikaman Berkali-Kali |
![]() |
---|
Dalam 5 Bulan, Ada 2 Kasus Suami Bunuh Istri di Kampar, Riau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.