Suami Bunuh Istri di Kampar

UPDATE Suami Tikam Istri di Kampar Riau, Pelaku Sempat Menangis di Depan Polisi

Amran Dahona yang tega menghabisi istrinya di Kampar Riau sempat menangis di hadapan polisi.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
Istimewa
Seorang suami di Kampar, Riau, menghabisi nyawa istrinya dengan tusukan pisau berkali-kali. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Amran Dahona yang tega menghabisi istrinya di Kampar Riau sempat menangis di hadapan polisi.

Dahona (30) diamankan Polsek Kampar Kiri Hulu Riau setelah menikam istrinya Febeider Laia (40)  hingga tewas pada Jumat (14/6/2024).

Tindakan itu membuat anaknya kehilangan ibu untuk selamanya.

Dahona 10 tahun lebih muda dari Febeider Laia, istri yang dihabisinya dengan beberapa tikaman pisau, Kamis (13/6/2024).

Ia berusia 30 tahun, sedang korban 40 tahun.

Mereka menikah di Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara sekitar 2011 silam. Kini mereka mempunyai empat orang anak.

"Anak paling besar (sulung) lahir 2013 (berusia 11 tahun). Yang paling kecil (bungsu)baru 5 tahun," ungkap Kepala Kepolisian Sektor Kampar Kiri Hilir, IPTU. Irwan Fikri melalui Kepala Unit Reserse Kriminal, IPDA. David Gusmanto kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (13/6/2024).

Amran menghabisi istrinya dengan beberapa tikaman pisau di areal tanaman Eukaliptus yang berada dalam wilayah Desa Rantau Kasih Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Ia bekerja menyiram bibit Eukaliptus.

"Kamu tau (korban pembunuhan) adalah orang yang kamu cintai selama bertahun-tahun. Disitulah dia menangis," kata David menirukan ucapannya saat berbicara dengan Amran.

Baca juga: Suami Pembunuh Istri dengan Tusukan Berkali-Kali di Kampar Sempat Todongkan Pisau Saat Dikejar

Baca juga: Kronologi Suami Tikam Istri hingga Tewas di Kampar Riau, Emosi Gara-gara Hal Ini

Menurut dia, Amran mengaku istrinya selama ini suka melawan dan menjawab-jawab omongannya.

"Katanya (Amran) sih begitu," imbuhnya.

Puncaknya sebelum hari kejadian.

Amran meminta istrinya membantu sampai pekerjaan menyiram bibit Eukaliptus selesai.

Tetapi Febeidar marah-marah. Amran bahkan mengaku korban sempat memukul-mukulnya sampai mereka bergelut di tanah.

Saat emosi memuncak, Amran menarik pisau dari sweater hoodie yang dikenakannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved