Ayah Bunuh Anak

AG Habisi Anaknya yang Berusia 3 Tahun Untuk Tumbal Ilmu Kebatinan? Ini Kata Polisi

AS dianggap sebagian orang tak waras oleh sebagian warga di lingkungan tempat tinggal AS, Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas.

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
AG Habisi Anaknya yang Berusia 3 Tahun Untuk Tumbal Ilmu Kebatinan? Ini Kata Polisi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Misteri pembunuhan anak di Serang masih menyimpan seribu tanda tanya.

Pasalnya, pelaku AG yang merupakan ayah kandung korban ternyata sedang mempelajari ilmu kebatinan.

Muncul dugaan bahwa anak kandung yang dibunuhnya adalah 'tumbal anak' demi ilmu tersebut.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Soni Bakti, AG memiliki niat untuk membunuh korban sejak 6 bulan lalu. Namun niat itu diurungkan karena Soni Bakti membuat pelaku sadar.

"Dia emang sempat bilang mau bunuh si korban, kata saya "Apa untungnya?" saya tanya emang ada untungnya buat dia, terus dia diem, enggak jawab apa-apa," kata Soni.

Menurut Soni, saat itu AG tak memberikan alasan ingin membunuh anaknya. Namun Soni menyadari bahwa AG memiliki perubahan sikap sejak 6 bulan lalu.

"Enggak ngasih alasan apa-apa. Itu ngomong gitu udah lama, beberapa bulan lalu, ada sekitar 6 bulanan," ujar dia.

Terkait dugaan tumbal anak, begini penjelasan polisi.

Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota masih melakukan pendalaman terkait motif AG (30) membunuh anak kandungnya berinisial NL (3).

Motif yang didalami pihak Kepolisian terkait dugaan 'tumbal' anak.

Sebab AG tengah mendalami ilmu kebatinan untuk memperlancar ekonomi secara otodidak dengan cara ziarah ke makam atau situs di Banten.

"Kita masih melakukan pendalaman (Dugaan tumbal)," kata Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto kepada wartawan, Rabu (19/6/2024).

Menurut Sofwan, AG menggorok leher korban dalam kondisi sadar. Tidak ada bisikan ataupun, kendati demikian polisi masih melakukan pendalaman terkait hal itu.

"Ini yg masih kami lakukan pendalaman, tapi fakta dalam penyidikan itu pelaku secara sadar ngambil golok yang ditempatkan ditumpukan baju anaknya dan mendekati korban untuk kemudian menggorok lehernya," ujarnya.

Hidup Tak Normal

AG (30) pelaku pembunuh anak kandung di Kabupaten Serang, Banten, memiliki kehidupan yang tak normal.

"Keseharian pelaku ya cuman muter-muter kampung, nyantai paling ngopi ngerokok udah aja, kerja nggak," kata keluarga korban, Soni Bakti, Selasa (18/6/2024).

Bahkan akibat hal itu, AS dianggap sebagian orang tak waras oleh sebagian warga di lingkungan tempat tinggal AS, Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas.

"Gara-gara muter-muter kampung nggak jelas, dari sini muter ke sana, muter kampung ini udah pulang lagi," ujar dia.

Soni yang juga keponakan pelaku menyebut bahwa pelaku kerap bersosialisasi dengan masyarakat. Namun jarang nongkrong.

"Enggak, kalau dibilang tertutup sih engga, tapi dibilang ga tertutup ya enggak juga, soalnya dia, kalau ada acara di kampung itu baru ada, kalau kumpul-kumpul nongkrong itu ga pernah," katanya.

Sebelumnya diberitakan balita berusia 3 tahun dibunuh menggunakan golok oleh ayahnya. Insiden pembunuhan itu terjadi saat korban tidur di dalam kamar.

 AS dengan tega menggorok leher korban yang saat itu tidur di samping sang ibu. Kendati demikian, ibu korban tidak menyadari akan perbuatan para pelaku.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved