Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Melangkah Maju Tanpa Rentenir, UMi Sokong Keberlanjutan Usaha Ultra Mikro

Calon Debitur hanya perlu memiliki NIK atau e-KTP dan tidak sedang menerima kredit program pemerintah atau KUR.

tribunpekanbaru/firmaulisihaloho
Melangkah Maju Tanpa Rentenir, UMi Sokong Keberlanjutan Usaha Ultra Mikro 

Sokong Keberlanjutan Usaha Emak-Emak

Ketua Kelompok PNM Karya Bersama Kelurahan Bambu Kuning Kota Pekanbaru, Yuliana mengaku pembiayaan UMi sangat membantu usaha rumahan yang pada umumnya digeluti Ibu Rumah Tangga.

“Saat ini ada sekitar 25 anggota untuk Kelompok PNM Karya Bersama. Umumnya adalah ibu-ibu yang memiliki usaha rumahan, seperti laundry, toko harian, jualan kue online dan lainnya,” ujarnya.

Pembiayaan UMi, kata Yuliana menjadi solusi bagi masyarakat untuk lepas dari jerat rentenir yang semakin marak di Kota Bertuah.

“Kalau kita pelajari dari mereka yang meminjam dari rentenir, keuntungan usaha akan habis untuk membayar bunganya saja. Ujung-ujungnya nanti pasti cari rentenir lain untuk menutupinya,” sambung Dia.

Menariknya, agar cicilan tidak terlalu berat, kelompok tersebut sepakat untuk mengumpulkan angsuran setiap minggunya.

“Saya menerima angsuran dari anggota itu setiap hari sabtu. Namun, pemberitahuan sudah kita mulai sejak hari rabu melalui grup WA agar mereka tidak lupa,” ujarnya.

Adapun Yuliana merupakan pembudidaya maggot yang menjadi debitur PNM sejak tahun 2019 silam dengan nilai pinjaman Rp 3 juta. Saat itu, Dia membutuhkan tambahan modal untuk memperbaiki kandang maggot yang baru Ia bangun setahun sebelumnya.

Berkat sokongan modal itu, usaha Yuliana terus berkembang. Hingga kini Ia mampu menjual rata-rata 50 kilogram maggot setiap hari dengan harga Rp 8 ribu per kilogramnya.

Pangsa pasar maggot Yuliana adalah peternak ikan. Sebab, maggot terbukti lebih unggul dibandingkan pakan ikan lainnya. Berbagai riset menyebut kandungan proteinnnya berkisar 41 hingga 42 persen protein kasar dalam bentuk kering. Sementara kandungan protein dalam pakan ikan umumnya berkisar antara 20 hingga 40 persen. Lalu kandungan lemaknya juga tinggi, mencapai 5,9 persen yang berguna bagi pertumbuhan hewan ternak.

Yuliana, Pembudidaya Maggot di Pekanbaru sejak 2019. Maggot mengandung banyak gizi yang cocok dipakai sebagai pakan ternak.
Yuliana, Pembudidaya Maggot di Pekanbaru sejak 2019. Maggot mengandung banyak gizi yang cocok dipakai sebagai pakan ternak. (tribunpekanbaru/firmaulisihaloho)

Selain Yuliana, pembiayaan UMi juga menyokong usaha kerajinan rotan milik Trimeria di Jalan Yos Sudarso. Perempuan ini mengajukan pinjaman UMi dari PNM senilai Rp 3 juta pada tahun 2022 untuk tambahan pembelian bahan baku rotan.

“Karena tenornya setahun dan prosesnya mudah, kami meningkatkan nilai pinjaman menjadi Rp 4,5 juta. Selain penyaluran modal tadi, PNM juga sering mengajak kami untuk ikut pameran atau bazar,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Senin (10/6/2024).

Sukses dengan kredit UMi, Trimeria tahun ini mengakses KUR dari BRI guna memperbanyak stok anyaman rotan miliknya. Dia mengajukan pinjaman senilai Rp 50 juta.

“Awal tahun lalu, orang BRI nya datang ke sini menawarkan KUR. Katanya catatan cicilan saya selama di PNM sangat bagus dan layak dikembangkan. Selain untuk usaha ini, uang KUR itu juga saya gunakan untuk mengembangkan usaha ponsel dan toko kelotong yang dikelola anak saya,” ucapnya.

Trimeria bersama suami merajut rotan menjadi beragam barang bernilai seni. Aneka anyaman hasil kreasi mereka laris manis. Pengunjung silih berganti membeli produk rotan mereka.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved