Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Profil Tokoh

Sosok Nur Fitria, Perempuan Bengkalis, Bertekad Lestarikan Kuliner Melayu Riau

Nur Fitria, bertekad untuk lestarikan kuliner Melayu Riau, khususnya masakan khas kampung halamannya, Bengkalis.

Penulis: Alex | Editor: FebriHendra
istimewa
Nur Fitria saat mengikuti pameran untuk mengenalkan produk kuliner khas Melayu Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sosok Nur Fitria, perempuan Bengkalis, bertekad untuk lestarikan kuliner Riau, khususnya masakan khas kampung halamannya, Bengkalis.

Sosok Nur Fitria merupakan seorang pengusaha kuliner di Kota Pekanbaru, Riau.

Memulai usaha kulinernya pada tahun 2015, Fitria mendirikan Roemah Miso dan Misagu Bengkalis Makcio di Jalan Teratai Atas Pekanbaru.

Dengan fokus pada menu-menu tradisional khas Melayu Riau, outletnya kini menjadi salah satu destinasi kuliner yang ramai dikunjungi.

Baca juga: Makanan Khas Riau Asam Pedas Ikan Tapah, Kuliner Wajib Masyarakat Siak

Baca juga: Makanan Khas Riau Lendot dari Kuala Kampar, Kuliner Turun Temurun di Daerah Kepulauan di Pelalawan

Keputusan untuk membuka usaha kuliner ini lahir dari perpindahan Fitria dari Kabupaten Bengkalis ke Pekanbaru mengikuti suami yang mendapat tugas baru.

Tidak ingin berdiam diri, Fitria yang sudah meninggalkan pekerjaannya sebelumnya di salah satu perusahaan kontraktor kemudian menerima saran dari teman-temannya untuk memulai usaha kuliner.

Hal ini mengingat masakannya yang terkenal enak di kalangan teman-temannya semasa arisan. 

Pada 8 Agustus 2015, Fitria memulai usahanya dengan menawarkan menu-menu khas Melayu Bengkalis seperti sempolet, nasi goreng kampung, ubi sambal teri, miso rempah, dan berbagai makanan tradisional lainnya.

Lulusan akuntansi syariah STIE Syariah Bengkalis ini merasa percaya diri dengan keahliannya memasak meskipun latar belakangnya di bidang HRD dan administrasi.

Usaha Fitria mengalami perkembangan pesat, terutama selama pandemi Covid-19 ketika banyak masyarakat beralih ke layanan pemesanan makanan online.

Roemah Miso dan Misagu Bengkalis Makcio menjadi semakin dikenal, dengan pesanan yang meningkat drastis selama masa pembatasan sosial.

Keberhasilan ini juga didukung oleh penggunaan media sosial untuk promosi dan bumbu siap saji yang praktis untuk konsumen.

"Usaha kami terus berkembang, dari mulut ke mulut, kemudian juga kami giatkan sosial media. Roemah Miso dan Misagu Bengkalis Makcio kemudian melejit ketika pandemi," kata Fitria kepada Tribunpekanbaru.com. Sabtu (22/6/2024).

Selain itu, Fitria sering diundang oleh Bank Indonesia (BI) untuk memperkenalkan masakan khas Melayu di berbagai provinsi, serta menerima sejumlah penghargaan atas kontribusinya dalam melestarikan kuliner tradisional. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved