Pria Dibacok di Palembang
SEDIH, Gadis Kecil Usia 7 Tahun Saksikan Ayahnya Tewas Dibacok Saat Hendak Jualan
Mengharukan, bocah perempuan berusia 7 tahun di Palembang saksikan ayahnya meregang nyawa jadi korban pembacokan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mengharukan, bocah perempuan berusia 7 tahun di Palembang saksikan ayahnya meregang nyawa jadi korban pembacokan.
Padahal sang Ayah berniat baik, hendak melerai pemuda yang sedang berkelahi pakai sajam.
Takdir berkata lain, sang Ayah yang hendak berangkat berjualan bersama anaknya malah dijemput ajal.
Sang ayah yang bernama Wiwit dibunuh oleh empat remaja yang terlibat keributan di belakang gedung DPRD Palembang, Selasa (25/6/2024) malam.
Atas kejadian ini diketahui, polisi berhasil menangkap satu dari tiga pelaku pembacokan di Palembang yang mengakibatkan jatuhnya satu korban jiwa di Jalan Pasiran Kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I, Palembang.
Pelaku berinisial RF ditangkap Buser Polsek SU I , Palembang, Rabu, (26/6/2024), pagi.
RF, warga Sungki yang melakukan penusukan dan pembacokan terhadap korban yakni Nando.
Sedangkan tiga rekannya termasuk pemuda berinisial ET yang sudah membacok Wiwit (23 tahun) masih diburu keberadaannya.
Sedangkan tiga pelaku lain Indetitasnya sudah dikantongi oleh petugas Buser Polsek SU I, Palembang.
"Benar 1 dari 4 pelaku pembacokan di TKP kolam Retensi itu sudah berhasil diamankan, " ungkap Kapolsek SU I, Palembang Kompol Alek.
Hingga saat ini, Lanjut Alek, petugasnya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku lain.
" Dari informasi yang kita himpun ada 4 pelaku. Untuk indetitas mereka sudah kita kantongi semua," tegas Alex.
Seperti pantauan Sripoku.com, pelaku hingga kini tengah diperiksa dan diambil keterangan di ruangan Buser Polsek SU I, Palembang terkait dengan peristiwa tersebut.
Dengan kepala tertunduk pelaku pun hingga kini enggan menjawab.
Nurul: anak saya trauma pak
Istri korban, Nurul mengaku tidak terima atas peristiwa yang dialami suaminya hingga suaminya tewas.
"Saya tidak terima dengan kejadian ini, kami akan melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Palembang," tegasnya Nurul sambil mengusap air mata, Rabu, (26/6/2024), siang.
Nurul mengatakan, peristiwa pembacokan yang dialaminya suaminya ia ketahui setelah dirinya mendapatkan kabar dari warga sekitar yang hendak mengantar suaminya pulang ke rumah.
"Sesampai rumah saya panik. Siapa yang tidak panik melihat suami pulang tidak sadarkan diri dan berlumur darah," ungkapnya.
Lanjut Nurul, bersama warga sesampai di rumah sekitar 1 menitan melihat suami dalam keadaan tak sadarkan diri saat itu ia langsung membawa suaminya ke rumah sakit. "
Pas sampai RS, pihak rumah sakit ini mengatakan suaminya saya tidak bisa diselamatkan pak.
Tak lama suaminya menghembuskan napas terakhirnya meninggal dunia," ungkapnya.
Sambung Nurul, suaminya meninggalkan rumah pagi itu seperti biasa hendak berjualan bersama anaknya.
"Berjualan, nah mungkin saat melintas malam itu hendak pulang rumah.
Melihat adanya keributan ini. Suami saya ini setop untuk melerai dan menanyakan apa yang terjadi,' ungkapnya.
Diduga tidak terima, lebih jauh Nurul mengatakan, melihat suaminya pelaku tersebut langsung pembacoknya.
"Pembacokan ini dilihat anak saya pak. Untung anak saya bisa kabur, keadaan anak saya trauma pak,' katanya.
Nurul berharap kepada pihak kepolisian agar menangkap para pelaku ini.
Suami saya tidak bersalah mengapa menjadi korban pembacokan. Saya tidak terima dan berharap pelaku ditangkap," harapnya.
Satu Korban Tewas
Sebelumnya diberitakan, niat hati melerai remaja yang berkelahi pakai sajam, Wiwit (23 tahun) pria di Palembang tewas dibacok di depan anaknya yang masih berusia 7 tahun, Selasa, (25/6/2024), sekitar pukul 23.00.
Peristiwa itu terjadi ketika Wiwit sedang melintas di TKP bersama putrinya.
Dari informasi dihimpun, kejadian bermula saat empat pemuda yakni RF, ET, DV dan HR sedang nongkrong di belakang DPRD kota, Palembang.
Bersamaan dengan itu ada juga empat pemuda lain yakni Dian Saputra (19), Rio Kurniawan (19), Nando (20) dan Andre (20) yang juga sedang nongkrong di sana.
Saat itu, nampak RF ribut dengan pacarnya yang tinggal tidak jauh dari TKP.
Karena hendak membuat kerusuhan di lokasi kolam retensi, saat itu pemuda bernama Nando memperingatkan RF agar tak membuat keributan.
"Kalau nak ribut dengan betino tuh, jangan ribut di kampung uwong
(Kalau maut ribut sama cewek tuh, jangan ribut di kampung orang)" ujarnya.
Lantaran tersinggung omongan Nando, membuat keduanya ribut dan berkelahi hingga Nando mengalami luka bacok di bagian kening kiri dan perut.
Merasa tidak bisa melawan, Nando pun mencoba menyelamatkan diri pulang ke rumah, hingga dikejar pelaku.
Melihat temannya ribut dan kejar-kejaran, membuat ET pun panas dan terjadi keributan kembali antara ET dan Andre.
Dengan mengunakan sajam ET membabi buta membacok Andre. Akibatnya Andre pun mengalami luka bacok
di bagian paha.
Tak puas, kembali ET bersama dua rekannya yakni DV serta HR mengejar Dian Saputra (19) dan Rio Kurniawan (19), akibatnya korban Dian mengalami luka tusuk di perut dan tangan. Sedangkan Rio mengalami bacok di kepala.
Nahasnya, saat itu korban Wiwik sedang lewat di TKP bersama anaknya yang berumur 7 tahun.
Berniat melerai dan menanyakan ada keributan apa, membuat Wiwit menjadi sasaran pelaku ET.
Saat itu ET tanpa bicara langsung mengejar Wiwit.
Hanya bisa pasrah, Wiwit yang tiba-tiba langsung dikejar dan bacok pun tidak bisa melakukan perlawanan.
Sementara anaknya yang bisa melihat sang ayah dibacok.
Alhasil usai warga ramai mendatangi TKP ke 4 pelaku ini langsung kabur melarikan diri.
Sedangkan, melihat Wiwit bersimbah darah warga sekitar TKP langsung mengantarkan korban rumahnya.
Tetapi nyawa Wiwit pun tidak bisa diselamatkan, saat sang istri dan warga membawanya ke RS Muhammadiyah Palembang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.