Penumpang Kapal Jatuh di Selat Malaka
Kondisi Jasad Juli Afriko Penumpang Kapal MV CAS yang Terjatuh di Selat Melaka setelah Ditemukan
Lima hari pencarian , akhirnya jasad Juli Afriko ditemukan . Tim SAR ungkap kondisi jasad korban saat ditemukan telentang di laut lepas
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Ditemukan di hari kelima pencarian , beginilah kondisi jasad Juli Afriko yang dilaporkan terjatuh kapal MV CAS di Selat Melaka, Minggu (23/6) lalu .
Dari usaha yang sabar dilakukan tim SAR gabungan dipimpin langsung Kapten Kapal RB SAR 218 Dumai Leni Tadika serta melibatkan tim SAR Pos Bengkalis pimpinan Kepala Pos Transpiranto akhirnya membuahkan hasil .
Korban ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia . Jasadnya ditemukan dalam posisi telentang .
Baca juga: Juli Afriko Penumpang Kapal MV CAS yang Terjatuh Awalnya Ingin Tak Pulang ke Bengkalis
Dan dari pengakuan Taufik Akbar Kepala Unit Siaga SAR Dumai kepada tribunpekanbaru.com, Kamis malam saat ditemukan pakaian korban masih lengkap .
Lima Hari Pencarian yang Sabar
Pencarian penumpang kapal MV CAS yang terjatuh diperairan Selat Melaka akhirnya di hentikan.
Di hari kelima pencarian. Karena tim gabungan berhasil menemukan jasad Juli Afriko yang terjatuh Minggu kemarin sekitar pukul 17.15 WIB, Kamis (27/6) sore.
Hal ini diungkap langsung Taufik Akbar Kepala Unit Siaga SAR Dumai kepada tribunpekanbaru.com, Kamis malam.
Kondisi Juli Afriko ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan masih dalam keadaan utuh menggunakan pakaian lengkap dan dalam keadaan telentang
Setelah ditemukan jasad korban langsung dievakuasi ke daratan melalui pelabuhan Bandar Seri Setia Raja (BSSR) Selat Baru.
"Sudah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk tindakan lebih lanjut. Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian kembali ke satuan masing masing," terangnya.
Baca juga: Sosok Juli Afriko Penumpang yang Jatuh dari Kapal MV CAS, Hampir Setahun Bekerja di Malaysia

Pencarian selama lima hari ini dilakukan tim SAR gabungan dipimpin langsung Kapten Kapal RB SAR 218 Dumai Leni Tadika serta melibatkan tim SAR Pos Bengkalis pimpinan Kepala Pos Transpiranto.
Serta dibantu personil TNI AL, Damkar Bengkalis, BPBD Bengkalis dan Polairud Polres Bengkalis serta Syahbandar Bengkalis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penumpang kapal MV CAS yang terjatuh diperairan Selat Melaka berangkat dari Muar - Bengkalis bernama Juli Afriko (30) Warga Bantan Air Kecamatan Bantan Bengkalis, Minggu (23/6). Pria tersebut terjatuh sekitaran wilayah zona bebas antara Malaysia dan Indonesia. Saat kejadian kapal MV CAS sudah mencoba melakukan pencarian sekitar lokasi.
Baca juga: Tim Pencarian Basarnas Bergerak Cari Penumpang Kapal MV CAS yang Jatuh di Perairan Selat Melaka
Namun tidak berhasil menemukan korban tersebut. Kapal sempat melakukan pencarian kurang lebih setengah jam, namun karena kondisi cuaca di lokasi buruk dan penumpang yang berada di dalam kapal mulai mabuk kapal terpaksa melanjutkan perjalanan ke Bengkalis.
Hendak Pulang ke Bengkalis
Seorang pria terjatuh dari MV CAS pada Minggu (23/6/2024).
Kapal tersebut berangkat dari Muar Malaysia Tujuan Bengkalis.
Korban adalah Juli Afriko berusia 30 tahun.
Kepala Pos Basarnas Pekanbaru Transpiranto mengatakan saat kejadian kapal MV CAS sudah mencoba melakukan pencarian sekitar lokasi.
Namun tidak berhasil menemukan korban tersebut.
Pria tersebut terjatuh sekitaran wilayah zona bebas antara Malaysia dan Indonesia.
"Kapal sempat melakukan pencarian kurang lebih setengah jam, namun karena kondisi cuaca di lokasi buruk dan penumpang yang berada di dalam kapal mulai mabuk kapal terpaksa melanjutkan perjalanan ke Bengkalis," terang Transpiranto kepada Tribunpekabaru.com, Minggu (23/6) sore.
Penyebab jatuhnya penumpang tersebut masih belum diketahui, pihaknya tengah berkoordiansi dengan Kantor Basarnas Pekanbaru.
Kemungkinan pencarian akan dilakukan oleh kapal Basarnas RB SAR 218 Dumai.
"Kemungkinan yang turun Kapal RB SAR 218 Dumai," singkatnya.
Sosok Juli
Korban dikenal sebagai pria yang baik di mata keluarga.
Bahkan cenderung pendiam dan tidak terlalu banyak bermain di luar rumah saat tinggal bersama orangtuanya di Desa Teluk Papal kecamatan Bantan.
Hal ini diceritakan langsung oleh ayahnya, Tubari kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (23/6) malam.
Menurut dia, sebelum bekerja di Malaysia, Juli Afriko beraktifitas seperti biasa dan sering membantu dirinya berkebun.
"Anaknya baik layaknya pemuda umumnya, hanya saja memang pendiam sering di rumah, kalaupun pergi keluar kekedai juga tidak pernah lama lama," ungkap Tubari.
Menurut dia, Juli Afriko merupakan anak keduanya dan anak bungsu dari dua bersaudara.
Juli hampir setahun ini bekerja di Malaysia, sebagai tukang bangunan.
Setiap bulan pasti pulang karena bekerja di Malaysia hanya menggunakan paspor pelancong.
Seharusnya Sabtu kemarin Juli Afriko pulang, bahkan sempat memberi kabar tidak akan pulang.
Namun ibunya Misrati mengingatkan anaknya kalau tidak pulang akan susah pengurusan kembali untuk bekerja di Malaysia.
Mendengar nasehat ibunya Juli Afriko akhirnya memilih pulang ke Bengkalis, Minggu pagi tadi.
Namun naas saat perjalanan pulang Juli Afriko dikabarkan terjatuh dari kapal di perairan Selat Melaka.
Sampai saat ini tim Basarnas masih melakukan Pencarian di perairan. (*)
(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.