Ini Solusi Disdik Pekanbaru untuk Ribuan Calon Siswa yang Tak Lolos PPDB SMP Negeri di Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - 1.752 calon peserta didik yang tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri di Pekanbaru Tahun 2024.

Ribuan calon peserta didik tersebut tidak memenuhi syarat dalam PPDB SMP Negeri di Pekanbaru.

Kini para calon peserta didik menanti kepastian untuk bisa masuk sekolah negeri pada tahun ajaran baru ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal memberi angin segar kepada calon peserta didik yang tidak lolos.

Ia mengaku bakal memprioritaskan sejumlah calon peserta didik untuk bisa lanjut ke sekolah negeri.

"Yang kita prioritaskan yakni yang kemarin administrasinya tidak lengkap, yang kurang mampu dari segi ekonomi hingga warga tempatan," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, dinas bakal merekap ulang kuota sekolah yang belum terisi. Ia menyadari sejumlah sekolah kuotanya belum penuh sehingga masih ada kesempatan untuk diisi.

Jamal menyebut tim bakal merekap ulang kuota yang masing belum terisi setelah proses daftar ulang di setiap sekolah tuntas.

Baca juga: Musim PPDB, DPRD Pekanbaru Minta Sekolah Swasta tak Bebani Masyarakat Biaya Terlalu Tinggi

Baca juga: 1.752 Calon Peserta Didik Tidak Lolos PPDB SMPN di Pekanbaru Tahun 2024, Kebanyakan karena KK

Pihaknya berupaya agar calon peserta didik yang tidak lolos bisa belajar di sekolah Negeri.

"Nanti kita olah setelah daftar ulang tuntas, setelah itu kita rekap ulang kuota yang masih belum terisi," ujarnya.

Dirinya meyakini bahwa kuota tersebut masih bisa terisi dengan mempertimbangkan sebaran calon peserta didik.

Pihaknya pun berupaya melakukan rekap ulang terhadap kuota yang belum terisi.

Jamal mengimbau masyarakat agar bersabar menanti rekap ulang kuota sekolah yang masih kosong.

Apalagi tahun ajaran baru SMP baru bergulir pada 15 Juli 2024 mendatang.

"Masih ada waktu, orangtua juga jangan khawatir. Nanti setelah rekap kita lihat, nanti kita utama yang anak tempatan hingga anak-anak yang kurang dari segi ekonominya," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang)