Kondisi Kejiwaan Erus Dibeberkan Polisi, Ternyata Belum Pernah Dibawa ke Psikiater

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kejiwaan Erus, pelaku mutilasi di Garut tengah diperiksa.

Aksi pelaku yang mencincang tubuh korban di pinggir Raya Cibalong sangat menggemparkan warga yang meilihat di lokasi.

Pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa itu kini harus menjalani pemeriksaan.

Baru-baru ini pelaku dijenguk keluarganya di tahanan Polres Garut.

Polisi mengungkapkan kesaksian keluarga pelaku mutilasi Garut terkait dengan kondisi kejiwaan pelaku.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengungkapkan bahwa dari keterangan keluarga dan tetangga, pelaku mutilasi Erus memang memiliki gangguan kejiwaan.

Namun sejauh ini keluarga tersangka belum pernah membawa pelaku ke ahli jiwa.

Sehingga keluarga tidak memiliki berkas yang menyatakan pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

Maka dari itu Polisi membawa pelaku ke ahli jiwa di Bandung untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

"Sudah kita bawa ke dokter kejiwaan, baru tadi sekitar pukul 10.00 WIB. Keluarganya termasuk tokoh Desa setempat juga sudah dimintai keterangan, baru sebatas wawancara, bahwa memang pelaku ini riwayatnya belum pernah dibawa ke medis apa lagi ke psikiater, makanya kita bawa terlebih dahulu untuk rekomendasinya nanti seperti apa," tambahnya.

Sebagai informasi, tersangka mutilasi melakukan aksi tersebut di Jalan Raya Cibalong, Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/6/2024) pukul 12.30 WIB.

Tersangka bernama Erus merupakan warga Kampung Kubang, Desa Margamulya, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

 Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga sekitar lokasi yang sedang melintas di tempat kejadian perkara.

Saksi kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Cibalong.

Penemuan mayat termutilasi itu juga sempat direkam oleh kamera warga.

Terlihat dalam video tersebut, bagian tubuh korban terpotong menjadi beberapa bagian, dari mulai badan, tangan, pinggang, hingga kaki.

Diduga Erus merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebab kerap bersama korban yang juga ODGJ selama tiga hari berturut-turut di dekat TKP.

Namun Polisi masih memeriksa kejiwaan pelaku yang kini statusnya sudah menjadi tersangka.

( Tribunpekanbaru.com )