Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswa SMP Tewas di Padang

Sebut Ada Penganiayaan, Paman Afif Maulana Sekakmat Kapolda Sumbar: Rekamannya Ada Sama Saya

Riki juga mengungkapkan kondisi saat Afif Maulana dikerumuni polisi di atas jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.

youtube
Paman Afif Maulana menceritakan bagaiman keponakannya disiksa oleh Polisi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Siswa SMP Tewas di Padang, Afif Maulana hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Kali ini, paman Afif Maulana (13), Riki Lesmana turut buka suara.

Ia menanggapi langkah Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mencari orang yang memviralkan kasus tersebut.

Polisi tak senang karena menuduh polisi melakukan kejahatan dan merusak institusi Polri.

Menanggapi itu, Riki Lesmana muncul dan mengaku dia yang memviralkan kasus tersebut.

Hal itu terungkap di acara TVOneNews Catatan Demokrasi yang menghadirkan paman Afif Maulana, LBH Padang dan Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam program tersebut, Riki Lesmana mengaku dirinya lah yang memviralkan kasus kematian Afif.

Riki Lesmana akhirnya bersuara lantang untuk keadilan kematian keponakannya itu.

"Bapak mau cari orang viralin, ini pamannya yang viralin," kata Riki Lesmana dalam program tersebut, seperti dikutip dari TribunJatim, Kamis (4/7/2024).

Pengakuan terbuka itu seperti menantang Polda Sumbar yang sebelumnya sempat gencar menyatakan ingin memburu pelaku yang memviralkan kasus kematian Afif Maulana.

Dalam program tersebut, Polda Sumbar dihadirkan melalui sambungan zoom.

Sementara Riki Lesmana sepertinya sulit mengontrol emosinya untuk tidak mengungkapkannya langsung di depan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Tidak berhenti sampai di situ, Riki Lesmana juga mencecar Polda Sumbar dengan sejumlah pernyataan mengejutkan lainnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tabrak Lari di Pekanbaru, Remaja Pemotor Tewas, Polisi Buru Sopir Truk Colt Diesel

Baca juga: 6 FAKTA Pria di Batam Tewas Dibakar Teman: Pakai Kompor Gas, Sandi Berulang Kali Menyulut Api

"Pas si Adit dipiting sama anggota bapak, kepalanya ditendang tuh pak.

Di atas jembatan itu, sama anggota bapak," kata Riki Lesmana.

"Bapak bilang juga gak ada. Rekamannya ada sama saya nih pak, saya rekam semua di HP saya ini pak."

Riki juga mengungkapkan kondisi saat Afif Maulana dikerumuni polisi di atas jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.

"Ada rekaman sama saya bapak. Yang nyebut si Afif dikerumuni sama polisi," lanjut Riki Lesmana dengan meninggikan suara.

"Sebelum bapak mendampingi Adit, aku sudah ambil videonya dahulu."

"Bapak mau cari orang viralin, ini pamannya yang viralin."

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan.

"Kami sudah memeriksa seluruhnya, kita tidak mengekspos ke ibu-ibu ke bapak-bapak," ujarnya.

"Karena pemeriksaan polisi internal itu, kami sudah memeriksa semua."

Baca juga: FOTO Afif Maulana Pegang Pedang Viral, Kapolda Sumbar: Afif Memang Pelaku Tawuran

Baca juga: Emosi Sandi Meluap, Membabi Buta Bakar Warga Asal Inhil Riau

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono juga menyatakan tidak menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Saksi-saksi sudah diperiksa, dan hari ini yang menyatakan Kapolda menutup kasus ini itu adalah isu yang berkembang untuk mendeskreditkan polisi," kata Kapolda Sumbar.

Riki Lesmana sempat menyela Kapolda Sumbar dan mempertanyakan Polda Sumbar yang sebelumnya menyatakan telah menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Pak izin pak, dia masih kecil itu pak, bapak tutup kasusnya.

Orang tak bersalah bapak gituin pak," kata Riki Lesmana.

"Ukuran cucu sama bapak itu pak."

Menimpali perkataan Riki Lesmana, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono kembali menyatakan tidak menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Kami tidak pernah menutup kasus ini pak," kata Kapolda.

"Kami tetap melanjutkannya."

Seperti diketahui, polisi terus mengusut kasus kematian Afif Maulana, anak berusia 13 tahun yang ditemukan meninggal dengan kondisi tidak wajar.

Jasad Afif Maulana ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, dekat jembatan di Jalan Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6/2024) pukul 11.55 WIB.

Polda Sumatera Barat mencari pihak yang memviralkan informasi dugaan penyiksaan Afif Maulana anak 13 tahun di Kota Padang hingga tewas oleh polisi.

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers.

Dugaan penyiksaan tersebut mengemuka usai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mengungkapkan tubuh anak itu dipenuhi luka lebam, enam rusuknya patah, dan paru-paru robek.

LBH Padang mengaku menemukan unsur penganiayaan dalam kematian anak bernama Afif Maulana itu.

Irjen Suharyono menyebut viralnya kasus dugaan penyiksaan terhadap Afif telah merusak citra institusi Polri.

Menurutnya, tidak ada bukti Afif disiksa polisi hingga tewas.

Suharyono juga mengklaim tidak ada anak bernama Afif Maulana saat polisi menangkap 18 anak yang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Padang, 9 Juni 2024 lalu.

Polisi dituduh telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain.

Tidak ada saksi dan bukti sama sekali.

"Dalam penyelidikan terhadap 18 pemuda yang diamankan (ditangkap), tidak ada yang namanya Afif Maulana," kata Suharyono, Minggu (23/6/2024).

Suharyono pun mengaku polisi akan mencari pihak yang memviralkan kematian Afif Maulana untuk dimintai keterangan untuk menguji informasi mengenai dugaan penyiksaan oleh polisi.

Propam Polda Sumbar sendiri telah memeriksa 30 anggota Sabhara Polda Sumbar yang terlibat menangkap remaja tawuran tersebut.

Dari kesaksian yang ada, Suharyono menyebut para Sabhara bertugas sesuai SOP.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved