Buka Konferensi PGRI Riau, Pesan Pj Gubri ke Guru: Kalau Ada yang Macam-macam Lapor Saya

Ribuan anggota mengikuti kegiatan Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) XXIII Provinsi Riau pada Sabtu (13/7/2024).

|
Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Istimewa
Pj Gubri, SF Hariyanto membuka Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) XXIII Provinsi Riau pada Sabtu (13/7/2024). 

Dalam beberapa bulan saja, banyak perhatian pada dunia pendidikan di Riau.

Salah satunya, rencana merenovasi Gedung PGRI Riau agar disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Pada kesempatan itu, Adolf juga menyampaikan keluh kesah sejumlah guru.

Menurut dia, masih ada honorer guru yang sejak 2002 belum direlokasi. Kemudian, ada 250 lebih guru PPPK yang telah bergelar S2.

"Mereka meminta disetarakan sesuai tingkatan yang berlaku hari ini," ucapnya. Dia berharap, Pj Gubri memberi perhatian terkait masalah ini.

Adolf berterima kasih pada Prof Unifah yang hadir. Apalagi, Riau menjadi PGRI pertama yang telah menggelar konferensi. Dia menilai, Prof Unifah telah memberi banyak perhatiannya kepada PGRI.

Sementara, Prof Unifah mengaku Riau menempati posisi istimewa. Karena pada saat jatuh bangun yang ia alami, pengurus dari Riau langsung datang membantu.

"Ini sejatinya orang Riau. Cerdas, egaliter dan berani menyatakan yang benar," papar Prof Unifah. Inilah yang membuatnya merasa Riau sangat istimewa.

Dia juga menegaskan, semua permasalah di internal PGRI harus diselesaikan dengan baik. Gunakan AD dan ART organisasi.

Dia hanya berpesan, agar persoalan guru diselesaikan dan diperjuangkan. Tentunya disampaikan dengan santun dan independen.

PGRI, tuturnya, adalah mitra strategis pemerintah.

Karena itu, Unifah mengapresiasi perhatian Pj Gubri kepada para guru dengan hadir langsung dalam konferensi ini. Dia berpesan agar tidak meninggalkan para guru. Karena banyak guru yang masih memerlukan kehadiran pemerintah.

Dari waktu ke waktu, PGRI dikenal di dunia internasional. Semua itu dilakukan karena pengurus PGRI santun dan menghormati para pimpinan. Semua itu dilandasi anggapan bahwa mengurus pendidikan harus melibatkan banyak pihak.

Unifah memaparkan, di seluruh dunia, terjadi kekurangan guru dengan jumlah jutaan orang.

Namun, PGRI, termasuk pengurus di Riau tampil bersama-sama untuk memperjuangkan masalah ini. Salah satu bentuk perjuangan yaitu diangkatnya guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved