Perampokan Bidan di Dumai
'Istri Saya Dibawa Keliling dengan Mata Tertutup', Pengakuan Suami Bidan Korban Perampokan di Dumai
Berniat baik untuk mengobati pasien, Bidan Siti Aisyah di Dumai justru dibekap dan mendapat kekerasan dari pelaku yang pura-pura menjadi pasiennya.
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sungguh malang nasib seorang Bidan di Dumai yang menjadi korban Perampokan ini.
Berniat baik untuk mengobati pasien, ia justru dibekap dan mendapat kekerasan dari pelaku yang pura-pura menjadi pasiennya.
Lebih parah lagi, tangan Bidan Siti Aisyah diikat dan mata ditutup oleh pelaku.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Gunung Slamet, kelurahaan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.
Kasat Reskrim, AKP Primadona menjelaskan, kejadian bermula saat Bidan Siti Aisyah mendapat pesan WhatsApp pada Sabtu (13/07/2024) sekira Pukul 13.00 Wib oleh orang yang tidak dikenal untuk berobat dengan layanan kunjungan ke rumah.
Baca juga: Detik-detik Menegangkan Bidan Aisyah Melompat dari Mobil Perampok di Dumai Riau
Baca juga: Bidan Siti Aisyah Trauma Diancam Senjata Api, Perampok di Dumai Riau Beraksi Siang Bolong

Pelaku yang berpura-pura menjadi pasien itu meminta Bidan Siti Aisyah datang ke rumah di Jalan Gunung Slamet, kelurahaan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.
Ia menambahkan, setelah mendapat alamat, Bidan Siti Aisyah mendatangi alamat pelaku dengan menggunakan sepeda motor..
Sampai di alamat yang diberikan, pelaku meminta Bidan Siti Aisyah untuk masuk dan menunggu karena istrinya sedang keluar.
Saat memberikan obat pada salah satu pelaku, tiba-tiba korban dibekap dari arah belakang oleh pelaku lainnya..
"Korban ditodong senjata tajam yang berbentuk parang kemudian pelaku lainnya juga memegang senjata yang berbentuk senjata api," katanya, Jumat (19/07/2024).
Merasa terancam, korban hanya bisa diam dan melihat para pelaku membongkar tas milik korban.
Ponsel hingga uang tunai kurang lebih Rp.1 juta dalam tas tersebut diambil.
Tak sampai disitu, pelaku juga kembali meminta sejumlah uang kepada korban.
Korban kemudian diajak keliling dengan menggunakan mobil milik pelaku dalam kondisi tangan terikat.
Ia mengungkap dari keterangan korban, satu pelaku mengikuti mobil dengan sepeda motor milik korban.
"Setelah beberapa kali mutar-mutar dan dikarenakan korban tidak ada uang yang bisa diambil, korban menyarankan untuk menjual perhiasan emas korban ke tempat langganan Toko Emas, dengan cara uang hasil penjualan Emas ditransfer ke rekening Pelapor, kemudian korban memberikan ATM beserta PIN ATM kepada pelaku," jelasnya.
Setelah mendapat ATM dan PIN, pelaku mengajak korban untuk menarik uang milik korban yang berada direkening dengan menggunakan ATM.
Momen itu kemudian dimanfaatkan korban untuk melarikan diri.
"Istri saya dibawa keliling"
Tribunpekanbaru.com berhasil mewawancarai suami bidan korban dari perampokan dan penyekapan dikediamannya di Jalan Sidorejo, Kota Dumai.
Safry menceritakan kejadian naas yang menimpa istrinya.
Sang istri hingga saat ini masih trauma.
Ia takut bertemu orang tak dikenal.
Meskipun peristiwanya sudah berlangsung sepekan yang lalu.
"Maaf ya Bang. Istri saya gak bisa diwawancarai. Masih trauma. Jadi sama saya aja wawancaranya," ungkap Safry, Jumat (19/7/2024)
Ia menceritakan kronologis yang dialami oleh istrinya itu.
Berdasarkan keterangan sang istri, pelaku perampokan itu berjumlah empat orang.
Semuanya laki-laki.
Awalnya, pelaku mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp ke sang istri dengan menggunakan foto profil cewek.
Pelaku minta bidan tersebut datang ke rumah pelaku yang berlamat di Jalan Gunung Selamet, Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan karena minta diobati.
"Istri saya tidak menaruh curiga. Karena sudah biasa mengobati warga di rumah mereka. Jadi ketika dapat panggilan tentu istri saya datang," imbuhnya.
Setiba di rumah pelaku sekitar pukul 13.00 Wib, istrinya disuruh masuk.
Tapi istri pelaku tak terlihat di dalam rumah rumah tersebut.
Hanya para pelaku saja yang nampak.
"Saat itu salah satu pelaku menyebutkan bahwa istrinya sedang berada di Indomaret dan mengobatinya duluan. Setelah menyuntik pelaku, istri saya mau cuci tangan ke belakang. Sedang cuci tangan itulah istri saya diancam dari belakang dengan senjata tajam dan senjata api," imbuhnya.
Karena takut, Siti hanya bisa pasrah saat para pelaku membongkar tasnya yang berisi Hp, emas dan uang tunai.
Bahkan Siti dipaksa untuk memberikan PIN kartu ATM miliknya.
"Istri saya dibawa keliling menggunakan mobil dengan mata tertutup. Untungnya mereka tidak memukul istri saya," imbuhnya.
Menurut Syafri, istrinya sempat disuruh menjual emas ke toko langganan melalui telepon. Hasil penjualan akan ditransfer ke rekening milik istrinya.
"Para pelaku mengambil uang hasil jual emas ke ATM di Jalan Kelakap 7. Setelah itu istri saya memberanikan diri membuka paksa pintu mobil dan meloncat dari mobil yang sedang berjalan. Lalu istri saya berjumpa orang dan minta diantar pulang," terangnya.
( Tribunpekanbaru.com /donny kusuma putra )
Bidan Siti Aisyah
perampokan di dumai
perampokan bidan di Dumai
berita Riau
Berita Dumai
Tribunpekanbaru.com
Fakta Baru Soal Senpi Kasus Perampokan Bidan di Dumai, Begini Pengakuan Pelaku |
![]() |
---|
Masih Diburu , Inilah Peran Satu Pelaku Perampokan Bidan di Dumai yang Masih Buron |
![]() |
---|
MI Otak Pelaku Perampokan Bidan di Dumai Ungkap Dapat Nomor Kontak Bidan dari Mantan Pacar |
![]() |
---|
Pakai Modus yang Sama, Kawanan Curas dengan Korban Bidan di Dumai Ternyata Sudah Beraksi di 4 Tempat |
![]() |
---|
Satu Pelaku Perampokan Bidan di Dumai yang Sedang Diburu Polisi Berperan Bawa Motor Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.