Selebgram Medan Tewas

Kejanggalan Tewasnya Selebgram Medan Usai Sedot Lemak: Dilarang Lihat Jasad Korban,Dikabari Lewat VC

Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

ist
Selebgram Medan Tewas, Ella Nanda Sari tewas usai menjalani operasi sedot lemak di Depok. 

“Rumah tinggal (izinnya) kalau enggak salah, tapi saya tidak tahu persis itu sebagai rumah tinggal atau usaha salon, waktu itu saya enggak ingat lagi,” ungkapnya.

Imam menyebut, klinik kecantikan tersebut baru buka sekitar awal tahun 2024.

“Waktu awal itu di luar area kita artinya di luar RT 1/RW 05. Sekarang baru masuk ke RT kami, wilayah kami dan aktivitasnya memang awalnya sebagai sebuah calon kecantikan terus menambah ekspansi dalam bentuk sebuah klinik kecantikan,” ujarnya.

Kini, Dokter yang melakukan tindakan medis terhadap selebgram Medan Ella Nanda Sari Hasibuan alias ENS tewas diduga usai melakukan sedot lemak tengah diperiksa polisi.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, pihaknya telah memeriksa dua saksi untuk mendalami kasus ini

"Dokter dan suami pemilik klinik," kata Arya kepada awak media, Minggu (28/7/2024). Dikutip dari TribunnewsDepok.com

"Sampai saat ini sudah ada 2 orang saksi yang kita periksa, sudah dua saksi kita interogasi, kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya," sambungnya.

Kata Arya, korban tewas sudah dipulangkan ke kediamannya di Medan, Sumatera Utara.

Keluarga Ella Tewas Saat Sedok Lemak Terima Santunan Rp50 Juta

Disisi lain, keluarga Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30) wanita tewas saat sedot lemak terima santunan Rp50 juta.

Adapun keluarga Ella Nanda Sari Boru Hasibuan disebut menerima uang duka sebesar Rp50 juta.

Sang kakak Ella yakni Okta Hasibuan angkat bicara terkait meninggalnya sang adik dan soal uang duka.

Seperti diketahui, Ella melakukan tindakan sedot lemak antara jam 12 sampai jam 1 siang.

Okta menyebutkan pihak klinik mengaku telah memberikan uang duka sebesar Rp 50 juta.

"Sampai saat ini saya tidak tahu dan tante saya yang menerima uang itu juga tidak menjawab.

Saya WhatsApp waktu pertama kali, jangan terima apa pun karena saya tidak setuju.

Tapi mereka tetap terima di sana, masa sih nyawa dibayar seharga uang Rp 50 juta," kata Okta dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jateng, Senin (29/7/2024).

Okta mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan kuasa hukum klinik kecantikan.

Saat itu, pihak klinik menyebutkan bahwa Ella pingsan saat proses sedot lemak.

"Kata mereka, Ella ini pingsan saat proses tindakan dan dibawa ke RS Margonda, namun di Jalan dia (Ella) meninggal. Tapi kita kan tidak bisa percaya begitu saja karena orang dalam keadaan sehat walafiat.

Apakah keracunan anestesi atau apa salah tindakan apa prosedur tidak pasti kan kita tidak tahu," kata Okta.

Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke Polisi besok.

Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan.Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.

"Besok rencananya kami akan membuat laporan polisi di Depok," katanya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved