Lipsus Kekerasan pada Anak
Korban Kekerasan di Penitipan Anak Pekanbaru Trauma tak Mau Sekolah , Kak Seto : Harus Ditutup!
Kak Seto bereaksi keras terkait dengan kekerasan yang terjadi di tempat penitipan anak. Ia meminta tempat tersebut ditutup saja
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Anak-anak yang jadi korban kekerasan di penitipan anak alami trauma dan tak mau sekolah.
Kenyataan itu diungkapkan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi.
Hasil investigasi yang dilakukan pihaknya ditemukan jika korban kekerasan tempat penitipan di Pekanbaru ini, mengalami trauma dan ketakutan. Korban sampai tidak mau bersekolah.
Baca juga: Ibu Korban Geram Dapati Bekas Lebam di Tubuh Anaknya, Padahal Bayar Daycare Pekanbaru Rp 1,3 Juta
"Selain pelaku, korban jangan dilupakan, harus segera dapat treatment sikologis, agar tumbuh kembangnya baik dan cepat pulih sediakala," ucapnya.
Kak Seto meminta, tempat penitipan anak di Pekanbaru yang jadi sarang kekerasan ini, harus cepat ditutup agar tidak ada korban berikutnya.
Sambil katanya, pihak berwenang bisa mendeteksi apakah ada korban lainnya yang belum berani bersuara.
Kak Seto turut menyoroti soal kasus dugaan kekerasan anak yang terjadi di Day Care atau tempat penitipan anak di Pekanbaru.

Bahkan pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengungkap, tempat penitipan anak bernama Early Steps Day Care itu, belum atau tidak memiliki izin.
Menurutnya, dari hasil investigasi terungkap, tempat tersebut izinnya hanya sebagai taman kanak-kanak atau kelompok bermain. Bukan day care atau tempat penitipan anak.
"Kami menyimpulkan, ini fenomena gunung es yang banyak terjadi di beberapa tempat. Kekerasan terhadap anak tidak terdeteksi lingkungan. Ini terungkap karena ada laporan," katanya saat konferensi pers, Kamis (8/8/2024).
Lanjut Kak Seto, dirinya bersama pengurus LPAI Provinsi Riau, sudah mendatangi Markas Polresta Pekanbaru.
Baca juga: Daycare di Pekanbaru Dilaporkan Soal Kekerasan Anak Ternyata Tak Berizin, Kak Seto: Korban Trauma
Pihaknya meminta kasus ini dapat ditangani hingga tuntas.
"Kami mendesak ini adalah bukan delik aduan, meski tidak ada pengaduan. Meski damai, hukum harus ditegakkan dan pidana harus berlangsung. Supaya jadi pembelajaran di tempat lain. Kami apresiasi juga adanya orang yang berani melapor," ujarnya.

Menurut Kak Seto, melindungi anak merupakan kewajiban setiap orang. Bahkan katanya, melindungi anak, butuh peran orang sekampung.
Kak Seto menegaskan, jika penanganan kasus ini tak jelas, maka pihaknya akan menarik ke Mabes Polri.
Early Steps Daycare
penganiayaan di daycare Pekanbaru
Kak Seto
berita pekanbaru
TribunBreakingNews
ViralLokal
Tribunpekanbaru.com
Tidak Punya Izin dan Ada Aksi Kekerasan, Satpol PP Pekanbaru Segel Early Steps Daycare |
![]() |
---|
Buntut Viral Kekerasan Pada Anak, Izin Seluruh Daycare di Pekanbaru Bakal Diperiksa |
![]() |
---|
Antisipasi Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Daycare, Komisi III DPRD Panggil Disdik Pekanbaru |
![]() |
---|
'Ada 20 Anak, Pengasuhnya Cuma 3' Pengakuan Orangtua Korban Penganiayaan di Daycare Pekanbaru |
![]() |
---|
INILAH Winda Febrina, Pemilik Daycare di Pekanbaru yang Menganiaya Anak: Sempat Mengaku Punya Beking |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.