Fasilitas Umum di Pekanbaru Dimaling, DPRD Riau: Pemerintah Tidak Bisa Selesaikan Urusan Perut Warga

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Persoalan sosial di daerah perkotaan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan penegak hukum, ini banyak faktor penyebab tingginya persoalan ini muncul, sehingga perlu perhatian semua pihak.

Hal ini dikatakan anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati yang juga anggota DPRD Dapil Kota Pekanbaru, menurutnya memang saat ini di Kota Pekanbaru persoalan kriminal sangat tinggi disebabkan pemerintah tidak menyelesaikan persoalan sosial yang mendasar di masyarakat.

Sehingga tidak heran sejumlah fasiltas publik di Pekanbaru, rusak dan hancur diambil maling. Mulai dari Tugu Zapin, besi dan baut Jembatan Siak I sampai IV. 

Kursi-kursi di sepanjang jalan protokol, halte, hingga pagar pembatas di bawah fly over 

Namun sampai hari ini, tidak ada tindakan dari otoritas terkait, baik pemerintah maupun polisi, semuanya terkesan dibiarkan.

Baca juga: Viral, Makin Parah! Kini Giliran Besi Pagar Jembatan Siak IV Pekanbaru Hilang

Baca juga: Pagar Besi Pembatas di Bawah Flyover Juga Dicuri, Satpol PP Kota Pekanbaru Usulkan Pasang CCTV

"Apa yang terjadi di Kota ini tidak bisa dilihat satu sisi, satu sisi tingginya pengangguran sehingga tingginya kriminal. Inilah pemimpin bicara hanya formalitas saja tidak fokus pada penyelesaian, kondisi sosial tidak diperbaiki," ujar Ade Hartati.

Kemudian lanjut Ade Hartati bila dilihat, sifat abai dari pemerintah cenderung membuat kondisi sosial brutal atau suka-suka dari masyarakat melakukan tindakan kriminal.

"Penegakan hukum lemah, hanya pada kepada kepentingan tertentu. Sehingga mengabaikan kepentingan umum. Muaranya apa yang terjadi di Pekanbaru, ini menunjukkan kondisi sosial di Pekanbaru sudah tidak sehat lagi,"ujarnya.

Ini tentu lanjut Ade Hartati, perlu komitmen semua pihak tidak hanya penegak hukum namun seluruh masyarakat. Angka kriminal tinggi, salah-satunya dipicu pengangguran dan ekonomi yang lemah, ini harus dilihat pemerintah sebagai persoalan menjadi prioritas.

"Sementara kondisi sosial kita amburadul. Penjualan miras di pinggir jalan juga. Bebas, siapa jamin yang beli itu orang dewasa saja, makanya harus mencarikan solusi persoalan. Kalau sudah bicara perut, orang tidak peduli penegakan hukum lagi," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Riau lainnya dapil Pekanbaru Yuliawati juga melihat persoalan ini karena disebabkan tingginya pengangguran dan persoalan sosial yang harus dibenahi pemerintah.

Baca juga: Banyak Fasilitas Umum yang Dirusak dan Dicuri Maling, Pemprov Riau Akan Lapor Polisi 

Baca juga: Perbaiki Tugu Zapin yang Rusak Dicuri Maling, Pemprov Riau Anggarkan Rp 1 Miliar

"Banyak nya pengangguran, judi online dan narkoba di masyarakat yang membuat mereka nekat mencari uang dengan cara cepat untuk memenuhi kebutuhan makannya," ujar Yuliawati Saleh.

Kemudian menurut Yuliawati, banyak juga masyarakat kurang peduli terhadap fasilitas umum yang ada di Kota Pekanbaru untuk menjaga keutuhan fasilitas tersebut.

Sehingga harus ada perhatian serius menurut politisi Demokrat ini, khusus untuk pengangguran bisa diberi pelatihan ketrampilan lalu mereka dipekerjakan bekerjasama dengan pihak swasta sebagai pegawai magang misalnya sehingga ke ahlian mereka tersalurkan.

"Bagi pemakai narkoba, harus di rehabilitasi, setelah sehat di beri pelatihan lalu pekerjakan sesuai keahlian nya juga. Begitu juga dengan pecandu judi online,"ujar Yulia.

Untuk menjaga fasilitas umum menurut Yuliawati, pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk menyiapkan CCTV di setiap fasilitas umum yang ada.

"Jika ada yg merusak  beri sangsi berat seperti denda yang mahal agar ada efek jera bagi masyarakat yang merusak,"ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution )