Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Vina Cirebon

Reza Indragiri Khawatir dengan Sikap Mabes Polri Terkait Kasus Vina: Sayang Beribu Sayang

Namun di sisi lain justru ada yang membuatnya waswas soal kasus kejadian 2016 silam yang masih belum terang ini.

IST
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel ungkap kejanggalan kasus vina cirebon 

Rangkaian gestur sedemikian rupa ini, kata dia, memberikan alasan bagi dia untuk khawatir adanya kemungkinan kasus Vina Cirebon tak lagi masuk dalam prioritas kerja Polri.

Baca juga: Hadir di IKN Menerima Arahan Presiden, Bupati Siak Diingatkan Jaga Inflasi dan Siapkan Pilkada

Baca juga: Warganet Mulai Kuliti Sosok Ayah Armor, Pelaku KDRT kepada Istrinya Cut Intan Nabila yang Viral

Padahal Reza mengaku sangat berharap pembentukan tim khusus atau apapun itu betul-betul merupakan langkah maju Polri dalam menangani kasus semrawut ini.

"Tapi tidak lupa, Kapolri pada 23 Juni 2024 mengatakan bahwa pengungkapan kasus Cirebon 2016 haruslah 2 diantarnya, tuntas dan transparan," kata Reza.

"Tapi pada detik ini yang saya katakan adalah saya belum sungguh melihat adanya gambaran kapan sengkarut kasus ini akan tuntas," sambung dia.

Sebab dari sisi transparansi juga menjadi pertanyaan, seperti yang sudah dia jelaskan soal website Humas Mabes Polri dan nomor hotline yang tidak merespon apapun.

"Oleh karena itu, izinkan saya sembari terus menyemangati teman-teman di kepolisian," kata Reza.

"Tapi izinkan saya untuk jujur mengatakan bahwa saya tidak melihat adanya langkah-langkah yang maju terkait pengungkapan kasus Cirebon 2016 bahkan juga Cirebon 2024," pungkasnya.

Mencuatnya AKBP R

Di tengah kasus yang belum tuntas ini, malah muncul sosok AKBP R yang menambah panjang deretan pertanyaan soal sengkarut kasus Vina Cirebon.

AKBP R mencuat setelah diduga terlibat dalam intimidasi terkait kasus Vina Cirebon.

Kejadian bermula saat Eks Kabareskrim Polri Susno Duadji jadi saksi ahli di sidang PK Saka Tatal bersama dengan Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri.

Saat sidang PK Saka Tatal, Susno Duadji mengaku meminta antar anggota polisi untuk mencari restoran empal gentong.

Anggota polisi yang mengantar Susno Duadji itu pun ternyata langsung diperiksa oleh Propam.

Pemeriksaan terhadap anggota polisi itu diduga atas perintah dari Kapolres berinisial R tersebut.

"Polisi yang muda inisial R memerintahkan Propam memeriksa polisi yang nganter saya," kata Susno Duadi dikutip dari Nusantara TV, Selasa (13/8/2024).

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved