Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jasad Terkubur di Pariaman

Tanah Basah dan Temuan Anak SD, Detik-detik Terungkap Lokasi Nia Kurnia Sari Dikubur Pembunuhnya

Sejumlah petunjuk ditemukan oleh tim pencari mengarahkan penemuan pada satu titik lokasi terkuburnya jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.

Editor: Ariestia
Ist
Sejumlah petunjuk ditemukan oleh tim pencari mengarahkan penemuan pada satu titik lokasi terkuburnya jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jasad Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, sempat terkubur beberapa hari sebelum ditemukan.

Sejumlah petunjuk ditemukan oleh tim pencari yang mengarahkan penemuan pada satu titik lokasi.

Tim pencarian awalnya mencurigai tanah baru yang ditutupi oleh daun-daun rimbun.

Sehari sebelumnya, Sabtu (7/9/2024), ditemukan beberapa barang milik Nia tak jauh dari rumahnya.

Tim pencarian awalnya mencurigai tanah baru yang ditutupi oleh daun-daun rimbun.

"Gorengan, sandal, payung, dan uang hasil jualan," katanya.

Keesokan harinya, Minggu (8/9/2024) Nia ditemukan dikubur dengan kedalaman tanah sekitar 40 cm.

Jasad Nia Kurnia Sari dikuburkan dalam kondisi tanah yang miring.

"Dari kita mulai pencarian itu (jaraknya) cuma 20 meter, pas turun pinggang lereng kita menemukan tanah baru, tanah basah, tanah merah yang ditutup dengan rumpun bambu," ungkap Donald.

"Yang di video itu sudah bersih, sudah banyak orang lihat, awalnya itu rimbun," tambahnya.

Tim pencarian pun mencurigai titik itu, lalu sebagian melanjutkan pencarian lagi ke bawah lereng.

Di sana ada anak SD menemukan benda milik Nia.

"Dia menemukan ikat rambut warna kuning," kata dia.

Curiga dengan adanya ikat rambut itu, Donald dan tim pun kembali ke titik tanah baru yang dicurigainya.

"Pas kita buka rumpunnya, ditemukan seutas tali rafia yang sudah kayak simpul habis mengikat, di sanalah kecurigaan kita tinggi dengan tempat itu," kata dia. 

Kemudian tim langsung menggali tanah tersebut dengan alat bantu sekop.

"Pas baru semata cangkul, cangkulnya kena tubuh korban," kata dia.

Setelah meyakini bahwa itu adalah tubuh Nia Kurnia Sari, pihaknya langsung menghentikan penggalian dan melaporkan ke polisi.

Proses evakuasi kemudian dilakukan bersama dengan tim gabungan dari kepolisian.

"Pas baru sekitar 30 cm, nampaklah korban tanpa busana, jadi kita sepakat sama tim tanpa video dan tanpa foto, kita kasihan sama keluarga," tutur dia.

Saat ditemukan, kata Donald, kondisi jasad Nia dikuburkan dalam posisi miring.

"Dikuburkan miring, tanahnya miring, kepala menghadap ke bawah, dia miring kaki terlipat," tuturnya.

Adapun kala itu tim evakuasi merasa pilu melihat kondisi tubuh Nia yang dipenuhi banyak luka.

Awalnya, dikubur dengan kedalaman tanah sekitar 40 cm.

Jasad Nia Kurnia Sari dikuburkan dalam kondisi tanah yang miring.

"Pas kita angkat kepalanya, ada luka lebam sepanjang bibir, bibirnya bengkak. Terus di pipi memar juga, kayanya dipukul," jelas Donald Debra dilansir dari Tribun News Bogor dikutip dari Padang TV, Rabu (11/9/2024).

Saat itu Donald langsung menduga kalau kepala Nia sempat dijambak lalu wajahnya dihantamkan.

Tak hanya itu, kata Donald, menurut dokter yang melakukan visum ditemukan adanya luka pada pangkal paha Nia.

"Saya tanya ke pihak RS, katanya muka, pipi, sama pangkal pahanya yang parah," jelasnya.

Impian yang kandas

Di balik usianya yang singkat, ternyata Nia Kurnia Sari adalah sosok yang punya cita-cita tinggi, gigih dan konsisten untuk meraih impiannya.

Nia sangat ingin menjadi mahasiswa dan merasakan bangku kuliah.

Karena berasal dari keluarga kurang mampu, ia berusaha mewujudkan impiannya dengan menabung, mengumpulkan recehan demi recehan rupiah.

Dia berharap tabungannya itu bisa menjadi modalnya untuk kuliah.

Awak dek bansaik. Nia nan mancari pitih. Nia Nio Kuliah . Ndak usah ibu manggaleh, ibu sakik "

( Karena kami orang tak mampu . Nia mau mencari uang. Nia ingin kuliah. Ibu tak usah jualan, ibu sakit )

Demikian kalimat yang diucapkan Nia  kepada sang ibunda, Eli .

Dalam tangis yang dalam, Eli menceritakan kembali kalimat yang diucapkan Nia kala anak gadisnya itu berkeinginan untuk kuliah.

Ya, Eli menyebutkan, Nia ingin sekali kuliah.

Namun apa daya, Eli bukanlah orang yang mampu .

Keinginan Nia untuk kuliah menjadikannya gigih mencari uang.

"Nia menggaleh gorengan. Gorengan punyo urang. Ambiak persen. Itu nan dikumpuan, saratuih saratuih," ujar Eli seperti dikutip dati Tiktok Ajo, Selasa (10/9/2024).

( Nia jualan gorengan. Gorengan punya orang . Ambil persenan dari keuntungan. Itu yang dikumpulkan. Seratus demi seratus rupiah).

Tangis Ely pecah ketika mengingat kegigighan anak gadisnya tu.

Setiap ia mengingat, setiap itu pula ia hanya bisa bercerita menerangan mengingat anak gadisnya yang sangat ia cintai.

Namun impian Nia harus kandas akibat ulah keji si pembunuh. (*)

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved