Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dosen Bunuh Suami di Medan

Mariana Beberkan Detik-detik Rusman MaralenTewas, Tiromsi Sitanggang: Demi Tuhan Saya Tak Membunuh

Kejadian awalnya adalah kecelakaan . Kemudian berjalan waktu , ternyata Rusman Maralen Situngkir ternyata dibunuh . Begini detik-detik kejadiannya

Editor: Budi Rahmat
IST
Dr Tiromsi Sitanggang, tersangka pembunuhan suami sendiri di Medan 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Mariana membeberkan detik-detik Rusman Maralen Situngkir (61) disebut alami kecelakaan yang disebut menjadi penyebab kematiannya .

Itu terjadi pada Maret 2024 silam . Namun , enam bulan berlalu , terungkap jika korban ternyata dibunuh oleh istrinya sendiri yang bernama Dr Tiromsi Sitanggang (61)

Mariana menuturkan, beberapa jam sebelum kejadian tepatnya hari Jumat (22/3/2024) silam, ada warga yang sempat melihat korban berada di depan rumahnya.

Baca juga: Sebelum Dosen di Medan Itu Bunuh Suami, Sang Anak Ungkap Kejadian Kedua Orangtuanya

Selang beberapa jam kemudian, warga mendapatkan kabar dari Dr Tiromsi Sitanggang bahwa suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan di depan rumahnya.

"Ada sepupu saya ngantar anaknya sekolah jam 08.00 WIB, lewat di depan rumahnya, bapak itu lagi nyapu. Lalu jam 11.00 WIB dapat kabar bapak itu meninggal kecelakaan," sebutnya.

Ia mengatakan, setelah kejadian itu pihak kepolisian sempat datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

Namun, dari keterangan sejumlah warga, tidak ada yang melihat peristiwa kecelakaan yang menyebabkan tewasnya korban.

Bahkan, ada pengakuan seorang warga yang turut membantu mengantarkan korban ke rumah sakit, bahwa saat itu korban diduga sudah meninggal dunia.

"Waktu istrinya bilang kalau korban kecelakaan, posisi korban di dalam rumah. Lalu ada warga bernama Zulkarnain yang membawa ke rumah sakit, katanya tubuh korban sudah dingin, tidak bernyawa lagi," ucapnya.

Kesimpang siuran ini pun menjadi buah bibir di tengah masyarakat kawasan tersebut. Para warga sempat menanyakan kronologi kejadian kepada anak dari korban dan pelaku.

"Anaknya sempat cerita sebelum korban meninggal, mereka (korban/pelaku) sempat ribut besar dari sore sampai malam," ungkapnya.

Mariana mengatakan bahwa, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologi kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh istri korban.

Baca juga: Warga Bongkar Sosok Dr Tiromsi yang Bunuh Suami di Medan: Dikenal Tempramen, Sempat Lihat Korban

"Korban ini baru tiga bulan didaftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk cari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," katanya.

Dr Tiromsi Sitanggang mengelak dan membantah telah membunuh suami sendiri
Dr Tiromsi Sitanggang mengelak dan membantah telah membunuh suami sendiri (IST)

Kaget Ternyata Pembunuhan

Mariana sendiri pun terkejut ketika Dr Tiromsi Sitanggang ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tewasnya korban.

"Kami tahu dia sudah ditangkap dari berita. Pernah kemarin itu kabarnya diamankan setelah itu dilepas mungkin nggak cukup bukti," ucapnya.

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang, mengatakan, awalnya Rusman Maralen Situngkir dilaporkan meninggal karena kecelakaan dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Advent.

"Ini kasus udah lama, awalnya dilaporkan oleh pelaku korban kecelakaan dan meninggal dunia," kata Alex, Selasa (17/9/2024).

Berbekal informasi itu, petugas melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Ternyata tidak ditemukan tanda-tanda bekas kecelakaan.

Ketika petugas hendak melakukan pemeriksaan terhadap jenazah, istri korban langsung membawanya ke Sidikalang, Kabupaten Dairi, untuk dimakamkan.

"Lalu adik kandung korban merasa keberatan, karena waktu dikebumikan mereka menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh," sebutnya.

Alex menyampaikan, pihak keluarga kemudian membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia. Petugas yang menerima laporan tersebut melakukan penyelidikan dan memeriksa 19 saksi.

Petugas juga sempat melakukan olah TKP di rumah korban dan ditemukan adanya bercak darah di lemari kamar.

"Waktu kita interogasi pelaku, dia menyebut bahwa bercak darah yang ada di lemari itu bekas menstruasi anaknya," ucapnya.

Tidak percaya begitu saja dengan keterangan pelaku, polisi mengambil sempel bercak darah tersebut.

Setelah bercak darah itu diperiksa secara medis, hasilnya ternyata cocok dengan darah korban.

"Kami berkeyakinan ini bukan kecelakaan lalu lintas. Kemudian kami lakukan ekshumasi atau membongkar kuburan korban," ujarnya.

"Ada banyak luka di tubuh korban. Ada luka sobek di bawah mata, kemudian luka di kepala memar, dan daerah kemaluan juga ada," tambahnya.

Dikatakannya, dari hasil autopsi yang dilakukan, petugas menemukan petunjuk lain bahwa memang korban tewas karena dianiaya.

"Setelah beberapa kali kami melakukan gelar perkara, kami berkeyakinan dan menetapkan istri dari korban adalah pelaku sementara," katanya.

"Jadi sekarang pelaku sudah kami tangkap dan dilakukan penahanan," imbuhnya.

Baca juga: Siasat Tiromsi yang Bunuh Suami di Medan: Sebelum Beraksi Daftarkan Asuransi Korban

Dr Tiromsi Sitanggang, dosen yang ditetapkan menjadi tersangka dalam pembunuhan suaminya sendiri di Kota Medan
Dr Tiromsi Sitanggang, dosen yang ditetapkan menjadi tersangka dalam pembunuhan suaminya sendiri di Kota Medan (IST)

Dalami Motif Pembunuhan

Kompol Alex mengatakan saat ini penyidik masih mendalami motif tersangka tega membunuh suaminya sendiri.

"Untuk motif masih kami dalami, karena sampai sekarang pelaku belum mengakui perbuatannya. Tapi kami berkeyakinan dengan bukti-bukti dan hasil olah TKP yang kami temukan," sebutnya.

Selain itu, kepolisian juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Masih kami selidiki (pakai apa dianiaya). Masih ada satu lagi dugaan kami pelakunya, tapi belum ditemukan," kata Alex.

Demi Tuhan Saya Tidak Membunuh

Sementara itu, Dr Tiromsi Sitanggang tidak mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea, kalau dibilang saya ikut membunuh, boleh saya angkat tangan, saya orang Nasrani. Demi Tuhan saya tidak membunuh," kata Tiromsi, Selasa (17/9/2024).

"Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60-an dari segi apa pun tak ada lagi masa bertengkar," sambungnya.

Wanita yang juga berprofesi sebagai notaris ini mengaku, sangat menyayangi suaminya meskipun sedang mengalami sakit stroke.

"Saya sangat mencintai suami saya dan keluarga saya, mulai berumah tangga sampai saat ini, sampai meninggal suami saya. Suami saya, saya rawat sakit-sakitan," sebutnya.

Dikatakannya, selama berumah tangga suaminya tidak pernah memberikan nafkah kepadanya.

"Suami saya tak pernah menafkahi saya, sebutir beras pun. Tapi karena saya yang takut akan Tuhan, saya sampai S3 disekolahkan dan makan pakai uang negara ini," ucapnya.

Baca juga: Melarikan Diri ke Hutan Bukit Barisan, Indra Septiarman Dikenal Paham Medan karena Terbiasa Berburu

Kasus yang Gegerkan Warga

Kasus istri bunuh suami di Medan, Sumatra Utara (Sumut), dengan tersangka Dr Tiromsi Sitanggang (61) memunculkan berbagai spekulasi.

Sosok Dr Tiromsi Sitanggang merupakan seorang dosen di salah satu kampus di Kota Medan. Selain itu, dia berprofesi sebagai notaris yang berkantor di rumahnya kawasan Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia.

Tiromsi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan oleh kepolisian terkait kematian suaminya, Rusman Maralen Situngkir (61) pada 22 Maret 2024 silam.

Kasus pembunuhan ini sempat menjadi buah bibir di tengah masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, lantaran baru terungkap pertengahan September 2024 ini atau enam bulan berselang. 

Pasalnya, Dr Tiromsi Sitanggang sempat beralibi bahwa suaminya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di depan rumahnya. 

Belakangan, kepolisian menemukan bukti-bukti dugaan pembunuhan di balik kematian Rusman Maralen Situngkir. Polisi pun menangkap Dr Tiromsi Sitanggang dan menetapkannya sebagai tersangka.

Menurut seorang warga setempat, Mariana Lubis, keluarga Rusman Maralen Situngkir sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Pasutri tersebut tinggal bersama dua anak angkatnya.

Kesehariannya, pelaku dikenal sebagai orang yang kurang bergaul dan tidak ramah dengan para tetangga sekitar.

Sebaliknya, korban merupakan orang yang ramah dengan para tetangga dan mudah bergaul.

Sejak tinggal di sana, antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang kurang harmonis dan sering cekcok.

"Orangnya (pelaku) memang sedikit tempramental. Karena dia (tersangka) orangnya agak keras sama anak dan suaminya juga, mereka nggak harmonis hubungannya," kata Mariana kepada Tribun-medan, Rabu (18/9/2024).

"Tapi kalau bapak (korban) itu ramah. Dia itu stroke, dulu sempat buka bengkel di situ," sambungnya.(*)

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved