Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lewat YCFest2024 BRGM Ajak Generasi Muda Terlibat dalam Pemulihan Ekosistem Gambut dan Mangrove  

 #YCFest2024, hadir sebagai wujud apresiasi terhadapberbagai inisiatif konservasi yang telah dirintis oleh generasi muda dibawah usia 30 tahun

Penulis: Dodi Vladimir | Editor: Sesri
Istimewa
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Institut Hijau Indonesia menggelar acara YCFest2024 

Hasil panen sagu dijual dalam bentuk batang yang dipotong, kemudiandiolah menjadi berbagai produk turunan yang dapat dimanfaatkan menjadi bahanbaku makanan, yang memiliki nilai ekonomi dan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat.

Desa lukit ini tak hanya melakukan restorasi gambut,rehabilitasi mangrove di desa ini juga dilakukan secara mandiri olehmasyarakat. 
Nurhaya, bendahara dari Kelompok Tani Hutan Mangrove Formula mengatakan, Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di desa ini, memerlukan perandari berbagai pihak. Dalam hal ini, kami mendapatkan bantuan 60 ribu bibitmangrove dengan penanaman seluas 20 hektar dari BRGM. 

"Alhamdulillah pertumbuhanbibit sudah mencapai 80 persen, tingginya sudah mencapai  2  - 4meter.  Kami sangat senang dengankedatangan anak muda untuk belajar dan terlibat dalam pemulihan ekosistemmangrove. Harapannya, setelah melihat kondisi di desa ini Anak muda tergerakdalam menjaga kelestarian hutan mangrove,” kata Nurhaya.

Nurhaya juga menuturkan, “Melalui rehabilitasimangrove ini pendapatan kami sangat terbantu, melalui bantuan pemerintah dalampenanaman serta CSR dalam pengembangan wisata. Sejak 2023, kami mencoba untukmencetus dodol mangrove, Alhamdulillah di 2023 produk ini berkembang dan kamidiundang ke berbagai pameran,” ucap Nurhaya.

#YCTrip di Desa Lukit ini bertujuan untuk mendalamidan menumbuhkan pengetahuan terkait konservasi lahan basah gambut dan mangroveserta manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. 

#YCTrip dikemas secara menarik,para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk  melakukan tracking,dan menyelesaikan challenge disetiap pos - pos pemberhentian untukmengenal lebih dekat ekosistem gambut dan mangrove. Selain itu, para pesertajuga diajak untuk melakukan penanaman sagu dan mangrove sebagai bagian dariupaya anak muda dalam  restorasi gambutdan rehabilitasi mangrove.

Salah satu peserta #YCTrip Adam, yang berasal dariGreen Leaders Indonesia terkesan setelah mengikuti kegiatan #YCTrip di DesaLukit, Riau. Adam menceritakan bagaimana masyarakat Desa Lukit berusaha untukmempertahankan ekosistem gambut agar tetap basah dan secara mandiri mengelolaekosistem mangrove yang ada di sana.

“Setelah mendengar kisah dari kelompok masyarakat,Kita datang ke Lukit ini menjadi cerita perubahan yang sangat luar biasa. Kamimendengar pengalaman dari masyarakat setempat bagaimana keadaan desa initerbakar pada tahun 2015 dan 2018, sehingga mereka harus bertahan dan membuat solusi - solusi lain dari kebakaran itu.

Sehingga berkat pendampingan dari BRGM, KPH, dan pihak swasta, masyarakat Desa Lukit berusaha bangkit, yangawalnya desa kebakaran menjadi desa yang mandiri dengan mengeluarkan produk -produk turunan dari sagu maupun dari mangrove,” ujar Adam.  

Dengan semangat kolaborasi dan aksi nyata inimendukung upaya perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan sumber dayaalam Indonesia yang berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sertapengendalian polusi dan pengelolaan limbah.

( Tribunpekanbaru.com / Doddy Vladimir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved