Waspada Predator Anak di Riau

Polisi Selidiki Aplikasi Chatting yang Jadi Sarana Pria Gay Incar Anak Laki-laki Bawah Umur di Riau

Pihak kepolisian menyelidiki salah satu aplikasi chatting sesama pria, yang jadi sarana pria gay tersangka cabul anak laki-laki di bawah umur di Riau.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
Ekspose kasus pencabulan anak lelaki dibawah umur oleh dua pria gay, Jumat (4/10/2024). Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki salah satu aplikasi chatting sesama pria, yang jadi sarana pria gay tersangka cabul anak laki-laki di bawah umur di Riau untuk mencari targetnya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki salah satu aplikasi chatting sesama pria, yang jadi sarana pria gay tersangka cabul anak laki-laki di bawah umur di Riau untuk mencari targetnya.

Seperti diketahui, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, menangkap dua orang pria pelaku cabul anak lelaki dibawah umur.

Kedua pelaku yakni masing-masing berinisial pria berinisial RAP (20) dan MMA (23).

Tersangka RAP, ternyata menemukan calon korbannya untuk dicabuli dari salah satu aplikasi chatting.

"Untuk aplikasi itu masih dalam penyelidikan oleh tim siber. Nanti akan kita informasikan seperti apa hasilnya," kata Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan, Sabtu (5/10/2024).

Ia menyebut, pihaknya kepolisian juga akan mendalami soal adanya dugaan kelompok atau komunitas dari pria gay khususnya yang mengincar korban anak dibawah umur.

Setelah diperiksa, ternyata kedua tersangka dulunya juga pernah menjadi korban.

"Kedua tersangka memang dulunya pernah mengalami menjadi korban. Saat ini yang bersangkutan menjadi seperti sekarang (pelaku, red)," kata Kombes Asep, saat ekspos kasus, Jumat (4/10/2024).

"Dulu pernah mengalami hal serupa kalau tidak salah saat masih SD, pernah mengalami pelecehan sebagai korban," tambah dia.

Tersangka RAP, yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Pekanbaru, bahkan diketahui mengidap penyakit menular.

Asep menjelaskan, kondisi kesehatan tersangka RAP terus menurun.

"23 September 2024 kita bantarkan ke rumah sakit, yakni ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru," ucap Asep.

Ia menjelaskan, jika tersangka tetap berada di ruang tahanan, turut dikhawatirkan, penyakitnya akan menular ke para tahanan lainnya.

"Kondisi kesehatannya terus menurun," ungkap Asep.

Untuk korban RAP, remaja lelaki berinisial N, terindikasi juga telah terkena penyakit tersebut," ujar Asep.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved