Anggota DPRD Riau Ini Tegaskankan Lingkungan dan Keluarga Harus Jadi Filter dari Ancaman LGBT

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Maraknya perilaku menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Riau belakangan ini menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Tak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum dan pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat juga diminta untuk berperan aktif dalam menjaga generasi muda dari pengaruh perilaku tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Kaderismanto, yang juga merupakan calon Ketua DPRD Riau definitif, menyatakan pentingnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk turut serta melindungi anak-anak dan generasi muda dari ancaman perilaku LGBT. 

Ia menekankan bahwa peristiwa yang pernah terjadi di Riau terkait kasus LGBT seharusnya menjadi peringatan keras bagi semua pihak.

"Ini bukan hanya tanggung jawab aparat hukum atau pemerintah. Masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga anak-anak dan generasi muda. Kita harus memastikan lingkungan tempat tinggal kita bebas dari pengaruh negatif yang dapat mengarah pada perilaku menyimpang seperti LGBT,"ujar Kaderismanto.

Kaderismanto mengingatkan, kejadian-kejadian yang sebelumnya muncul di Riau terkait kasus LGBT bukanlah hal yang bisa diremehkan.

Menurutnya, lingkungan sekitar dan keluarga adalah benteng pertama yang harus diperkuat agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial dan agama yang berlaku.

Baca juga: Kasus LGBT Mencuat Sasar Anak Dibawah Umur, Anggota DPRD Pekanbaru Ingatkan Para Orangtua

Baca juga: Breaking News: Cegah LGBT, Dinas P3AP2KB Riau Gandeng Pihak Sekolah Hingga Ulama 

"Kasus LGBT yang pernah terjadi harus dijadikan warning atau peringatan bagi kita semua. Lingkungan dan keluarga harus menjadi filter pertama untuk memastikan anak-anak kita terlindungi dari perilaku menyimpang tersebut,"ujarnya.

Selain itu, Kaderismanto menekankan pentingnya perhatian khusus dari para orang tua terhadap pergaulan anak-anak mereka.

Menurutnya, pergaulan yang tidak terkontrol dan pengaruh media sosial yang semakin kuat bisa menjadi salah satu faktor pemicu anak-anak dan generasi muda terjerumus ke dalam perilaku yang menyimpang.

"Sekarang ini kita hidup di era digital. Informasi begitu cepat menyebar, termasuk konten-konten yang tidak sesuai dengan norma kita. Orang tua harus lebih waspada dan memperhatikan apa yang anak-anak mereka konsumsi dari media sosial,"tegasnya.

Meski meminta masyarakat untuk aktif berperan, Kaderismanto juga menekankan bahwa peran pemerintah dan aparat penegak hukum tidak kalah penting.

Pemerintah perlu melakukan sosialisasi secara masif dan kontinyu tentang bahaya perilaku LGBT, terutama kepada generasi muda.

"Saya mendorong pemerintah untuk lebih aktif melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, kampus, dan lingkungan masyarakat. Bahaya perilaku LGBT harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat, khususnya generasi muda, tahu betapa pentingnya menjaga moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Sementara itu, ia juga mengajak aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya untuk lebih sigap dalam menangani kasus-kasus terkait LGBT yang terjadi di tengah masyarakat. Tindakan preventif harus menjadi prioritas, sehingga penyebaran perilaku menyimpang dapat diminimalisir.

"Langkah-langkah penegakan hukum juga penting, terutama terhadap pelanggaran yang terjadi di lingkungan masyarakat. Aparat penegak hukum harus cepat dan tegas dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan perilaku LGBT, agar tidak ada celah bagi penyebaran perilaku tersebut," jelas Kaderismanto.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)