Serang Balik Pratiwi Noviyanthi, Agus sebut Novi Injak Harga Dirinya soal Uang Donasi Rp 1,5 Miliar

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisruh donasi yang ditujukan bagi pengobatan Agus Salim korban penyiaramn air keras semakin panjang .

Jika sebelumnya sosok Pratiwi Noviyanthi mendapat simpati karena membantu Agus yang kesulitan untuk biaaya pengobatan , kini justru Agus menyerang balik Pratiwi Noviyanthi.

Ia bahkan mengatakan Pratiwi Noviyanthi adalah sosok yang telah menginjak-injak harga dirinya dan keluarganya .

Baca juga: Novi, Denny Jangan Jawaban Agus kepada Farhat Abbas Terkait Laporan ke Polisi soal Donasi

Kemarahan Agus tak terlepas dari keberadaan uang Donasi sebesar Rp 1,5 miliar yang kini ditarik oleh pihak yayasan .

AGus dengan lugas mengatakan , seharusnya uang donasi tersebut diserahkan ke Pratiwi Noviyanthi . Karena ia menilai Pratiwi Noviyanthi lah yang sakit.

Ya , tak terima uang donasi Rp 1,5 miliar diambil yayasan milik Pratiwi Noviyanthi, Agus Salim korban penyiraman air keras curhat ke pengacara Farhat Abbas.

Ia mengatakan Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi adalah orang yang jahat.

Agus Salim merasa Pratiwi Noviyanthi telah mengolok-olok harga dirinya di media sosial.

Sebagaimana diketahui, uang donasi untuk pengobatan Agus Salim ditarik kembali oleh yayasan.

Alasannya, karena Agus Salim dianggap tidak menggunakan uang donasi itu sebagaimana mestinya.

Atas penarikan uang donasi itu, Agus merasa harga dirinya telah diinjak-injak.

Ia lantas mengadukan hal tersebut kepada Farhat Abbas.

Baca juga: Jahat sekali Novi Itu Agus Salim Curhat Sakit Hati Soal Donasi kepada Farhat Abbas

Dalam postingan akun instagram milik Farhat Abbas Official yang diunggah Jumat (18/10/2024), Agus mengatakan Pratiwi Noviyanthi sangat kejam.

“Kejam banget. Pertama, harga diri saya, istri saya, orangtua, bahkan wawak saya diolok-olok di Instagram yang tidak sesuai dengan kenyataannya,” tutur Agus saat melakukan video call dengan Farhat Abbas.

Ia bahkan mengatakan uang donasi tersebut seharusnya ditujukan kepada Pratiwi Noviyanthi.

Sebab menurutnya, yang sakit bukan dirinya melainkan Pratiwi Noviyanthi.

"Lebih baik uang itu didonasikan saja buat dia bukan saya, biar dia yang sakit,"tuturnya.

Ia meminta Farhat Abbas untuk menyerang Pratiwi Noviyanthi saja, bukan Denny Sumargo.

Menurutnya, Denny Sumargo adalah orang baik karena disebut akan mengembalikan uang donasi ke Agus.

"Bapak Farhat jangan bawa-bawa nama bapak Denny Sumargo karena dia orang baik, kmrn dia berpesan jika uang tidak dikembalikan 100 persen ke Agus, dia akan menggantikan itu semua cash sama Agus," katanya.

Ia kembali menekankan bahwa dalam kasus ini Pratiwi Noviyanthi dalah orang yang paling jahat.

Ia menyebut bahwa dirinya sejak awal tidak pernah meminta uang donasi, namun hanya minta pelayanan BPJS  untuk berobat diperbaiki.

"Jadi sekarang gimana, yang saya hajar siapa, Novi atau Denny?," tanya Farhat Abbas.

Baca juga: Begini Akhir Cerita Polemik Uang Donasi Agus Rp 1,5 Miliar, Kini Diatur Yayasan Pratiwi Novianthi

"Yang merusak dan mempermalukan keluargamu siapa?," tanyanya lagi.

"Novi, itu bukti-buktinya udah banyak," jawab Agus Salim.

Sebelumnya, Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim beserta keluarganya dipertemukan di podcast Denny Sumargo.

Mereka dimediasi terkait penggunaan uang donasi RP 1,5 miliar.

Agus dianggap melakukan penyelewengan uang donasi karena tak digunakan untuk berobat.

Agus tetap berobat menggunakan BPJS dengan alasan dipaksa pihak rumah sakit.

Sementara uang donasi digunakan Rp 98 juta untuk menebus gadai rumah wawak Agus, serta ditransfer ke sejumlah rekening keluarga Agus.

Oleh sebab itu, uang donasi yang diterima Agus terindikasi disalahgunakan.

Di sisi lain, Farhat Abbas berpendapat Agus Salim berhak menggunakan uang donasinya untuk apapun.

“Kamu punya hak untuk menggunakan BPJS. Bukan berarti kamu tidak menggunakan uang donasi,” tutur Farhat Abbas.

Agus pun meminta bantuan Farhat Abbas untuk memperkarakan Pratiwi Noviyanthi.

Tentu saja kasus ini bisa diselesaikan dengan baik . Intinya adalah bagaimana membangun komunikasi terkait dengan keberadaan uang dan peruntukkannya . (*)

( Tribunpekanbaru.com )