Berita Viral

Sejak 1945, Sudah Dua Kali Natal dan Idul Fitri Bersamaan: Enam Tahun Akan Terjadi Lagi?

Salah satu topik menarik dibahas dalam menyambut Natal ini adalah, kapan Natal dan Idul Fitri Bersamaan.

Kompas
ILLUSTRASI: Nasaruddin Umar mengantar Paus Fransiskus ke halaman Masjid Istiqlal. Ketika ada sesi foto bersama, dua tokoh itu awalnya saling berjabat tangan, kemudian Nasaruddin Umar lebih dulu mencium kepala Paus Fransiskus. Kepala Paus Fransiskus dicium Nasaruddin sebanyak dua kali. Setelah itu, Paus Fransiskus membalas Nasarudddin Umar dengan mencium tangannya dua kali. 

Ini bukan karena zona waktu yang berbeda.

Namun adanya keragaman syarat dan ketentuan untuk menetapkan awal bulan Syawal.

Dalam pemberitaan Kompas.com sains edisi (4/6/2019) dijelaskan bahwa Indonesia dan Arab sama-sama melakukan dua metode untuk penetapan awal Syawal: penghitungan secara matematis atau hisab serta pengamatan hilal (bulan sapit tipis penanda awal bulan) secara langsung atau rukyat.

Namun, Indonesia dan Arab memiliki syarat dan ketentuan berbeda dalam rukyat sehingga Lebaran dua negara ini bisa berbeda. 

Dalam tulisannya pada Selasa (4/6/2019), astronom amatir Marufin Sudibyo mengungkapkan, Indonesia memiliki kriteria Imkan Rukyat.

Berdasarkan kriteria itu, hasil pengamatan hilal bisa diterima jika tinggi bulan minimal 2 derajat dengan umur bukan minimal 8 jam serta elongasi Bulan-matahari minimal 3 derajat.

Kriteria itu bisa digunakan untuk menolak laporan rukyat.

"Terutama jika laporan berdasarkan pada observasi mata telanjang saja, tanpa didukung alat bantu apapun dan tanpa citra/foto yang menjadi bukti," katanya. 

Sementara di Arab, rukyat bisa diterima asal ada yang melaporkan kenampakan hilal. Selama bulan sudah di atas ufuk saat senja akhir Ramadhan, maka hilal bisa diterima.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved