Lipsus Siswa SD Keracunan Makanan
Anak SD Keracunan Makanan di Kampar, Loka POM Inhu Turun ke Kuansing Cek Camilan Latiao
Loka POM Inhu-Kuansing turun ke Kuansing mengecek camilan Latiao yang terbukti mengandung bakteri berbahaya, buntut kasus anak SD keracunan di Kampar.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka POM) Inhu-Kuansing langsung turun ke Kuansing mengecek camilan asal China Latiao yang terbukti mengandung bakteri berbahaya, buntut kasus anak SD keracunan di Kampar.
Tim Loka POM Inhu mendatangi sejumlah ritel dan sejumlah sarana peredaran camilan berbahaya tersebut pada Selasa (5/11/2024).
Kepala Loka POM di Kabupaten Indragiri Hulu Emi Amalia, S.Farm., Apt., M.Sc mengatakan dalam pengawasan sejumlah ritel dan sarana peredaran di Kuansing, mereka tidak menemukan adanya peredaran Latiao tersebut.
Berdasarkan uji laboratorium, terdapat 4 jenis produk Latiao yang ditarik BPOM dari pasaran seluruh Indonesia.
Keempat produk tersebut ialah Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, danLianggui Latiao.
Jajanan asal China itu memang tengah viral dan populer di Indonesia belakangan ini dan banyak dijual secara online.
Banyak pengguna medsos menggunakan camilan tersebut sebagai konten yang membuatnya semakin populer.
Hingga dikonsumsi oleh anak-anak sekolah yang kemudian terjadi kasus keracunan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk anak SD keracunan makanan di Kampar.
Emi mengatakan bahwa tim Loka POM Inhu telah menyusuri beberapa ritel dan kantin sekolah, di Kecamatan Kuantan Tengah, Baserah, Cerenti, Pangean, Inuman, Benai dan Taluk Kuantan.
"Dari sekumlah tempat di beberapa lokasi tersebut, kami tidak menemukan satu pun camilan jenis Latiao," ujar Emi.
Selain memastikan tidak adanya peredaran Latiao, Loka POM juga telah berkoordinasi dengan lintas sektor di Kuansing dan menyampaikan informasi publik ke masyarakat.
Hal itu agar masyarakat mendapatkan informasi dengan cepat terkait bahaya camilan Latiao dan tidak membeli dan mengkomsumsi produk tersebut.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat mengenali produk pangan olahan yang aman, memahami cara penyimpanannya sesuai anjuran produsen. Khusus untuk anak-anak dan kelompok rentan lainnya, kami sarankan untuk menghindari konsumsi pangan dengan rasa pedas menyengat. Utamakan pangan aman dan bergizi," beber Emi.
(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)
Siswa SD di Kampar Keracunan Jajanan Impor, Polisi Asal Usul Jajanan hingga ke Distributor |
![]() |
---|
Produk Jajanan Latiao Ditemukan Beredar di Kabupaten Inhu, Ini Kata Dinkes dan Loka POM |
![]() |
---|
Produk Latiao Ditarik, dr Arnita Sari Sebaiknya Diperiksa Kehalalan dan Keamanan Sebelum Dipasarkan |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Riau Budiman Desak Pemerintah Segera Tarik Produk Latiao dari Pasaran |
![]() |
---|
Anak SD Keracunan di Kampar, Sekolah di Tembilahan Larang Murid Jajan Sembarangan di Jam Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.