Mahmud Marzuki Calon Pahlawan Nasional
Kisah Mahmud Marzuki Calon Pahlawan Nasional dari Kampar Riau, Dakwahnya Belanda Anggap Berbahaya
Kisah Mahmud Marzuki calon pahlawan nasional dari Kampar, Riau, yang merupakan sosok yang pejuang yang memiliki minat belajar amat tinggi.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
"Alasan utama Belanda menangkapnya adalah aktivitas dakwah beliau yang dianggap berbahaya," katanya.
Buya Mahmud, sapaannya, dikeluarkan dari penjara dengan bantuan pamannya.
Setelah itu, melanjutkan perjalanan ke Singapura.
Di negara itu, ia dibantu oleh seorang pengusaha sekampungnya bernama H. Abu Bakar.
Bantuan dana digunakan untuk pergi ke Perak, Malaysia.
Dimana banyak penduduknya berasal dari Kuok Bangkinang.
Sampailah dia di India. Pada 1936, ia tamat.
Lalu kembali ke Bangkinang.
Sekembalinya ke kampung halaman, ia mulai menilik sekolah-sekolah Tarbiyah Islamiyah yang telah banyak berdiri.
Calon pahlawan nasional dari Kampar, Riau, ini juga aktif berdakwah.
Ia tidak bisa leluasa berdakwah di dalam cekaman kolonial.
Ia pun memusatkan dakwahnya di Air Tiris, daerah banyak temannya berasal.
Keaktifan di bidang agama membuat ketokohannya kian tersiar.
Ia diangkat menjadi Ketua Muhammadiyah Cabang Kewedanaan Bangkinang pada 1939.
Di masa itulah ia mendirikan Sekolah Muhammadiyah di Kumantan, Bangkinang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Mahmud-Marzuki-Calon-Pahlawan-Nasional-dari-Kampar-11112024-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.