Berita Viral

2 FAKTA Baru Polisi Bunuh Ibu di Bogor: Aipda Nikson Pangaribuan Ngaku Diguna-Guna Mantan Istri

Tak lama dari situ, Hamid mengatakan mendapat penjelasan dari Aipda Nikson mengapa kala itu dia marah-marah. 

Tribunnewsbogor.com
Curhat mantan istri, Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi yang tega bunuh ibu kandung di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Minggu (1/12/2024) malam. 

Selain minum obat yang diabaikan, Rony mengungkap sejatinya Aipda Nikson harus menjalani konsultasi dan perawatan di rumah sakit pada 20 November 2024 lalu. Namun, hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya perilakunya tak terbendung.

Postingan Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi bunuh ibu kandung di Bogor
Postingan Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi bunuh ibu kandung di Bogor (Kolase/Istimewa)

Ngaku Diguna-guna Mantan Istri

Hamid (65), Ketua RT 2 RW 4 Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau tempat korban dan pelaku tinggal mengungkapkan jika keluarga Herlina Sianipar merupakan keluarga yang baik dan tak pernah bermasalah dengan tetangga.

Meski tak pernah mengikuti kegiatan warga karena posisi rumah di pinggir jalan raya dan tak dekat dari pemukiman warga lain, namun keluarga Herlina selalu bertegur sapa ketika bertemu warga di sana.

Aipda Nikson pun begitu.

Hamid menyebut pelaku kerap menyapa siapapun yang bertemu dengannya meski bukan orang yang mudah bergaul dengan warga lainnya. 

"Orangnya sia-sia, aing-aing lah (tak peduli). Gitu kan istilahnya," ucap Hamid.

Dia mengaku bertemu Aipda Nikson sekitar seminggu yang lalu. 

Saat itu, Hamid diajak masuk ke dalam rumahnya untuk meneguk segelas kopi hangat yang dibuat langsung oleh tangan Aipda Nikson.

Hamid tak menyangka jika kedatangannya itu menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan ibunda Aipda Nikson yang sempat bertanya karena sudah lama tak melihat dirinya.

Meski begitu, kata Hamid, terkadang tingkah laku Aipda Nikson kerap membuat bingung dirinya. Perangai seperti orang yang mengalami stres juga beberapa kali ditunjukkan oleh Aipda Nikson.

Sampai pada suatu hari tepatnya sekitar bulan September 2024, Hamid yang saat itu baru pulang dari desa lain melihat Aipda Nikson yang tengah marah-marah di atas sepeda motornya di depan sebuah rumah.

Entah apa yang dipermasalahkan saat itu. 

Tubuh tinggi dan besarnya itu membuat Hamid tak berani bertanya banyak saat Aipda Nikson memarahi karyawan seorang bos besar bernama Deden karena kekayaannya di kampungnya tersebut.

"Dia (Aipda Nikson) kan ke sana (rumah bos Deden), ada anak buahnya Deden, namanya Islaw. Saya lagi lewat, dia (Aipda Nikson) lagi ngomel tuh, ngomelin si Islaw. 'Sini lu gue matiin lu' gitu," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved