Budidaya Cacing Tanah di Kulim Pekanbaru, Jalan Sukses Fahrul Azis untuk Ekonomi Keluarga
Fahrul warga Kulim Tenayan Raya Pekanbaru berhasil menjalankan usaha budidaya cacing tanah di pekarangan rumahnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bagi sebagian orang, cacing tanah merupakan makhluk kecil yang sering diabaikan. Namun, berbeda bagi Fahrul Azis, seorang warga Kulim, Kelurahan Industri Tenayan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Lewat tangan dinginnya, cacing tanah menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Bermula dari hobi memancing, Fahrul kini berhasil menjalankan usaha budidaya cacing tanah di pekarangan rumahnya. Semakin lama, usaha tersebut terus semakin berkembang membuatnya kebanjiran order setiap bulannya.
"Awalnya, saya hanya iseng karena sulit mencari cacing untuk umpan memancing. Walau tinggal tidak jauh dari sungai, namun kadang saya sudah mencari cacing tanah. Dari situ saya berpikir, bagaimana dengan orang yang tinggal di kota? Mereka pasti lebih sulit. Akhirnya, pada 2018, saya mencoba budidaya cacing tanah ini," kata Fahrul kepada Tribun, Minggu (15/12/2024).
Usaha ini tak hanya bermanfaat bagi Fahrul dan keluarganya, tetapi juga masyarakat sekitar. Ia membentuk kelompok usaha karena tingginya permintaan cacing tanah, yang kini mencapai lebih dari 1 ton setiap bulan.
"Kami baru mampu menyediakan 500 kilogram per bulan. Karena itu, saya mengajak warga di beberapa daerah di Riau untuk bergabung, dan mereka juga membentuk kelompok di masing-masing daerah. Hasil panen mereka kami tampung untuk memenuhi permintaan," jelasnya.
Awal perjalanan budidaya cacing tanah ini diakui Fahrul tidak begitu mulus. Saat memulai, Fahrul menggunakan cacing lokal sebagai bibit. Namun, berkali-kali gagal hingga ia mengetahui bahwa bibit yang cocok untuk budidaya harus berasal dari Jawa.
"Kemudian saya membeli 100 kilogram bibit dari Jawa dengan harga Rp80.000 per kilogram. Sayangnya, sebagian bibit mati karena perjalanan panjang. Tapi saya tetap berusaha," ujar Fahrul.
Dengan modal semangat dan belajar otodidak, Fahrul berhasil mengembangkan bibit yang tersisa. Kini, kelompok usahanya bahkan sempat mengekspor cacing tanah ke Malaysia, meski saat ini ekspor terhenti karena keterbatasan stok. "Untuk sementara ini, kami lebih fokus memenuhi permintaan lokal di Pekanbaru dan Riau dulu," tambahnya.
Menurut Fahrul, budidaya cacing tanah tidak terlalu sulit. Cacing hanya memerlukan tempat yang dingin dan sejuk. Pakan utamanya adalah limbah rumah tangga, seperti sisa makanan, sayur, atau buah busuk. Untuk media, ia menggunakan rak kayu berlapis kain dan tanah, atau bak semen yang disiapkan khusus.
Dengan perawatan yang mudah, ia juga tetap bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan bekerja di sebuah perusahaan bidang otomotif di Pekanbaru. Sedangkan untuk budidaya yang lebih intens dibantu oleh ayahnya.
"Cacing tanah bisa dipanen pertama kali setelah 4 bulan. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap bulan," jelas Fahrul. Usia produktif cacing berkisar 8 bulan hingga 1 tahun. Bibitnya hanya perlu dibeli sekali karena cacing akan terus berkembang biak.
Harga jual cacing cukup menguntungkan. Fahrul membeli hasil panen anggotanya seharga Rp50.000 per kilogram, kemudian menjualnya ke toko-toko atau pelanggan tetap dengan harga Rp60.000 per kilogram. Permintaan yang terus meningkat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kelompok usahanya.
Kesuksesan Fahrul juga dibantu oleh dukungan Dompet Dhuafa Riau, dengan penyediaan bibit, media dan kendaraan operasional. "Kami membantu penyediaan bibit, media, hingga mobil pick-up untuk operasional," kata Agung Kurniawan, Komunikasi Dompet Dhuafa Riau. Program bantuan ini menjadi bagian dari upaya mereka membina UMKM agar naik kelas.
Agung menambahkan, budidaya cacing tanah adalah contoh sukses dari program pemberdayaan yang mereka jalankan. "Kami ingin kelompok usaha seperti milik Pak Fahrul terus berkembang. Dengan pembinaan dan dukungan, mereka mampu memenuhi permintaan pasar yang besar," tuturnya. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)
Dari Ratusan Titik Panas, Hotspot di Riau Turun Drastis Hingga Nihil Hari Ini |
![]() |
---|
Cegah Kemacetan, U Turn di Depan Masjid Raudhatul Jannah Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru Ditutup |
![]() |
---|
Banggar DPRD Pekanbaru Murka Pj Sekda Absen Lagi Rapat Bahas APBD-P 2025 |
![]() |
---|
Tatap Liga 3 Nasional, Pekanbaru FC akan Seleksi Tertutup Pekan Depan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Riau, Berpotensi Hujan Lokal di Sejumlah Wilayah Sore hingga Malam Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.