Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

MIRIS, Sosok Doktor Otak Pelaku Dibalik Produksi dan Peredaran Uang Palsu di UIN Makassar

Tentu saja publik syok. Kok bisa seorang doktor malah berbuat pidana dan merugikan banyak orang . Lalu, untuk apa ilmu yang ia tempa

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribun Timur
Syok, otak pelaku produksi dan peredaran uang palsu di UIN adalah doktor 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak ada yang mengira, seorang pria yang sudah bergelar doktor, ternyata adalah otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu di Makassar .

Polisi berhasil mengungkap produksi dan peredaran uang palsu yang ternyata bermula dari kampus Universitas Islam Negeri ( UIN ) Alauddin.

Dan tak ada yang menyangka , peran seorang pria yang bergelar doktor hingga produksi dan peredaran uang palsu di Makassar tak terdeteksi .

Baca juga: Mengapa Pembuatan dan Penggunaan Uang Palsu Adalah Tindakan yang Tidak Boleh Dilakukan? IPS Kelas 9

Namun , ibarat sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, akhirnya tercium juga . Demikian dengan produksid an peredaran uang palsu di UIN.

Dan sosok otak pelakunya adalah Andi Ibrahim . Ia seorang dosen dan juga kepala Pustaka UIN. Ia sudah bergelat doktor

Kini sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus produksi uang palsu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan peredaran uang palsu di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Profesi 15 tersangka kasus uang palsu UIN Alauddin, beda-beda.

Tersangka pertama yang diamankan yakni Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim diamankan saat polisi menggerebek pabrik uang palsu di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, beberapa waktu lalu.

Andi Ibrahim merupakan seorang dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar.

Dosen bergelar Doktor itu disebut-sebut sebagai bos besar percetakan uang palsu di UIN Alauddin.

Tersangka lainnya yang sudah diungkap identitasnya oleh pihak kepolisian yakni MB (35), TA (52), IH (42), WY (32), dan MMB (40).

Lima tersangka itu ditangkap di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (16/12/20240 malam.

Mereka yakini MB (35), TA (52), IH (42), WY (32), dan MMB (40).

MB merupakan oknum pegawai honorer UIN Makassar.

Baca juga: Masyarakat Riau Diminta Waspada Peredaran Uang Palsu, Terlebih Saat Masa Pilkada Sekarang

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved