Desas-Desus Musda Golkar Riau Menghangat, Respon Repol: Ada 4 Kubu

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Desas-desus ihwal pelaksanaan Musyawarah Daerah Partai Golongan Karya (Musda Golkar) Riau kian menghangat. Begini respon Ketua DPD II Golkar Kampar, Repol.

Palsakanaannya diperkirakan 2025.

Perbincangan itu soal sosok ketua yang akan meneruskan estafet kepengurusan partai berlambang pohon beringin di Bumi Lancang Kuning. 

Bagaimana DPD II Golkar Kampar meresponnya, belum menentukan sikap.

Ketua DPD II Golkar Kampar, Repol menolak berkomentar. 

"Soal itu (Musda Golkar Riau), no comment dulu. Sementara no comment," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (19/12/2024).

Ia tampaknya tidak ingin buru-buru menentukan sikap.

Baca juga: Tercatat Punya Nama Besar, Partai Golkar Kini Hanya Menang Dua Pada Pilkada Serentak di Riau

Dalam perbincangannya dengan Tribunpekanbaru.com, ia terkesan masih mengambil posisi pasif tetapi sembari mengamati perkembangan situasi.

"Soalnya banyak kepentingan, kan?," katanya.

Ia menyiratkan kepentingan itu terkait perebutan posisi ketua yang kini masih dijabat Syamsuar. 

Ia melihat terdapat empat kubu dalam konstelasi sejauh ini.

Tetapi tidak merinci kubu-kubu siapa saja yang dia maksud.  

"Nampaknya ada empat kubu. Ada sekitar empat kubu, lah," ungkapnya.

Ia menyatakan masih menunggu arahan.

Posisi Ketua Golkar di Kabupaten Kota di Riau Terancam Diganti

Tidak hanya posisi ketua DPD Golkar Riau yang terancam diganti, melainkan hampir semua posisi ketua Golkar Kabupaten dan Kota di Riau juga terancam karena kegagalan di Pilkada serentak 2024 di Riau. 

Untuk diketahui kegagalan di daerah ini juga disebabkan tidak solidnya Golkar di seluruh tingkatan di Provinsi Riau, sehingga dilakukan evaluasi.

Hal ini diutarakan pengurus Golkar di tingkat DPD Golkar Riau yang mengatakan akan dilakukan juga evaluasi dan perbaikan di tingkat DPD II Golkar kabupaten dan kota.

"Tentunya ada evaluasi dan perbaikan, tentunya mengarah pada pergantian pengurus juga,"ujar seorang pengurus Golkar Riau kepada tribunpekanbaru.com enggan menyebutkan namanya.

Di antara kader Golkar yang gagal di Pilkada serentak di Riau tersebut, mulai dari nama Repol sebagai ketua Golkar Kampar dan pada pemilu 2024 berhasil duduk sebagai anggota DPRD Riau, namun tumbang di Pilkada Kampar.

Berikutnya ada Afrizal Sintong petahana yang juga ketua Golkar Rokan Hilir, Syahrial ketua Golkar Bengkalis maju di Pilkada Bengkalis dan gagal.

Baca juga: Bapaknya Kalah di Pilkada, Posisi Ketua Fraksi Termuda Golkar Nalladia Ayu di DPRD Riau Ikut Goyang?

Adam sebagai ketua Golkar Kuansing, namun gagal, Ferdiansyah maju di Pilkada Dumai sebagai calon Walikota, ketua Golkar Dumai gagal juga, Iskandar Budiman maju sebagai wakil Bupati Meranti, jabatannya sebagai ketua Golkar Meranti, namun gagal di Pilkada.

Nasarudin sebagai pengurus DPD Golkar Riau juga gagal di Pilkada Pelalawan, Ida Yulita Susanti maju di Pilkada Kota Pekanbaru juga gagal.

Selanjutnya ada juga nama Murnis dan Tengku Rusli sama-sama maju di Pilkada Rokan Hulu, keduanya gagal yang juga merupakan pengurus partai Golkar, kemudian Elda Suhanura di Pilkada Inhu maju sebagai calon wakil Bupati.

Berikutnya ada juga nama Feriyandi maju di Pilkada Indragiri Hilir, memang tidak diusung Golkar, akan tetapi tetap gagal.

Sementara ketua DPD Golkar Kabupaten dan Kota yang tidak maju di Pilkada namun gagal memenangkan Golkar adalah Rokan Hulu Sari Antoni, Pekanbaru Syahril, Pelalawan Adi Sukemi, Indragiri Hulu Arsyadi.

Sedangkan kader yang berhasil menang hanya satu saja, yakni Yuliantini jadi wakil Bupati Inhil terpilih, sementara di Siak juga menang namun tidak ada kader yang diusung.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)