Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Pabrik Uang Palsu di Makassar : Sosok ASS yang Menjadikan Andi Ibrahim Berbuat Nekad di UIN Alauddin

Polisi akhirnya menetapkan Annar Salahuddin Sampetoding tersangka pabrik uang palsu di Makassar. Ternyata sosoknya sangat berpengaruh

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribun Kaltim
Polisi imbau sosok ASS kooperatif berikan keterangan 

Ia lebih dulu ditetapkan tersangka bersama 16 orang lainnya dan ditahan di Mapolres Gowa.

Andi Ibrahim jugalah yang nekat memasukkan mesin cetak uang palsu seharga Rp 600 juta ke Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Aksi nekat sang doktor UIN Alauddin ini dipicu dua ambisi besar.

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," kata AKBP Reonald.

Selain itu, uang tersebut juga disalahgunakan Andi Ibrahim untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon bupati Barru.

Butuh Dana, Niat Maju Pilkada

Diberitakan Tribun-Timur.com sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan tersangka pembuat dan pengedar uang palsu yang juga Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim, pernah hendak maju di Pilkada Barru 2024.

Baca juga: PENGAKUAN Andi Ibrahim Otak Pelaku Uang Palsu di UIN di Makassar, Saya Khilaf Pak

Ia mulai mencetak uang palsu jauh setelah Pilpres 2024 dan sebelum Pilkada Serentak 2024 yakni pada bulan September 2024 lalu.

Sementara Pilkada Serentak 2024 digelar pada bulan November 2024.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat menggelar konfrensi pers di Markas Polres Gowa, Jl Syamsuddin Tompo, Sungguminasa, Kamis (19/12) mengatakan, Andi Ibrahim ingin maju di Pilkada Barru dengan mengandalkan uang palsu yang ia produksi.

"Jadi tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," ungkap Yudhiawan.

Yudhi mengutarakan hal tersebut, sambil menunjukkan proposal Andi Ibrahim. 

Proposal itu, bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

Batalnya Andi Ibrahim maju pada Pilkada 2024 itu, kata Yudhi karena tidak ada partai yang meliriknya. 

"Jadi dana ini uang yang dicetak akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi tidak ada partai yang mencalonkan," terang Yudhi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved