Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

PENGAKUAN Andi Ibrahim Otak Pelaku Uang Palsu di UIN di Makassar, 'Saya Khilaf Pak'

Andi Ibrahim otak pelaku pembuatan uang palsu di UIN Makassar mengaku khilaf. Ia terobsesi punya uang banyak namun secara instan

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribun Timur
Inilah tersangka sindikat pembuat uang palsu di Makassar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Heboh pengungkapan pabrik uang palsu di UIN di Makassar. Sosok Andi Ibrahim yang merupakan dosen di kampus tersebut dijadikan tersangka.

Belakangan terungkap jika Andi Ibrahim adalah otak pelaku pembuatan uang palsu di kampus dengan barang bukti sampai triliunan .

Dan kepada polisi ternyata pria yang sudah bergelar doktor ini mengaku khilaf. Ya , Andi mengatakan ia khilaf karena tergiur dengan uang .

Baca juga: Beraksi Sebelum Matahari Terbit, Begini Cara Pelaku Edarkan Uang Palsu yang Dicetak di UIN Alauddin

Ia ingin mendapatkan uang dalam jumlah banyak namun secara instan . Hal itu yang kemudian membuatnya nekat membuat uang palsu dengan mesin cetak khusus yang didatangkan dari China.

Berikut Ini Pengakuan Andi Ibrahim

Andi Ibrahim tersangka kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM mengaku khilaf memproduksi uang palsu di kampusnya.

Diketahui, Andi Ibrahim jadi tersangka kasus uang palsu UIN Alauddin atas perannya mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Andi Ibrahim jugalah yang memasukkan mesin cetak seharga Rp 600 juta ke Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar itu mengaku khilaf.

Hal tersebut diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dalam Podcast Tribun Timur, di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).

Baca juga: Selain Cetak Uang Palsu, Inilah Pekerjaan Lain Andi Ibrahim, Pantesan Dicari-cari Pengurus Masjid

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," kata Reonald Simanjuntak menjelaskan motif Andi Ibrahim.

Selain itu, kata Reonald Simanjuntak, uang tersebut juga disalahgunakan untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon bupati Barru.

Reonald Simanjuntak menyebut Andi Ibrahim Cs hanya mencetak uang palsu pecahan Rp100 ribu di UIN Alauddin.

Biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu.

Pecahan kecil seperti Rp50 ribu dianggapnya tidak menguntungkan.

Andi Ibrahim dan mesin uang palsu seberat 3 ton - Cara Andi Ibrahim angkat mesin uang palsu 3 ton ke Perpustakaan UIN, 25 polisi tak mampu gerakkan.
Andi Ibrahim dan mesin uang palsu seberat 3 ton - Cara Andi Ibrahim angkat mesin uang palsu 3 ton ke Perpustakaan UIN, 25 polisi tak mampu gerakkan. (Kolase Tribun-timur.com)
Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved