Berita Viral

Baru Seminggu, Agus Buntung Merana di Penjara: Tantrum Nangis Minta Pulang, Ancam Akhiri Hidup

Namun pria berusia 22 tahun ini kerap menangis sambil meminta untuk pulang, selama berada di dalam sel. 

Kolase Tribunnews.com
Agus Buntung histeris saat hendak dijebloskan ke Lapas, minta agar status penahanannya kembali menjadi tahanan rumah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Agus Buntung sudah seminggu mendekam di penjara Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat. 

Kabar terkini, Agus Buntung merana selama di kurung di balik jeruji besi.

Ia dilaporkan  tantrum dan masih menangis-nangis minta pulang.

Di Lapas Kahuripan, Agus Buntung mendapatkan fasilitas khusus. 

Namun pria berusia 22 tahun ini kerap menangis sambil meminta untuk pulang, selama berada di dalam sel. 

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pendamping Agus Buntung yang sering menenangkannya ketika tantrum.

Untuk diketahui, Agus Buntung yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual, mendapat perlakuan berbeda karena statusnya sebagai penyandang disabilitas.

Di dalam lapas, ia ditempatkan di sel yang dirancang khusus untuk tahanan yang memiliki keterbatasan fisik atau mental, di mana fasilitas-fasilitas seperti kamar mandi dengan akses mudah, toilet jongkok dan duduk, serta fasilitas shower.

Selain itu, disediakan pula berbagai fasilitas lainnya untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penyandang disabilitas. 

Agus juga ditemani oleh tenaga pendamping yang siap membantu dalam keseharian, yang ditugaskan untuk memberikan dukungan baginyaselama menjalani masa tahanan.

Pendamping Agus bukan orang lain, melainkan sepupunya sendiri yang juga merupakan narapidana di Lapas tersebut.

Baca juga: Kinerja Hakim Sedang Disorot, Isnurul Syamsul Malah Vonis Bebas WN China yang Curi Emas di Kalbar

Baca juga: Ternyata Nanang Gimbal Sembunyi di Kuburan, Pelaku Penusukan Aktor Sandy Permana Itu Ditangkap

Menurut Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD), Joko Jumadi, keberadaan sepupu Agus sebagai pendamping sangat membantu dalam memberikan dukungan emosional serta memfasilitasi aktivitas yang mungkin sulit dilakukan oleh Agus sendiri.

"Sementara didampingi sepupunya kemarin, setelah masuk itu infonya masih sering nangis, untuk menenangkan dan membantu Agus dalam melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendiri," kata Joko dilansir Tribun-medan.com, Selasa (14/1/2025).

"Komunikasi dengan pihak Lapas saya lakukan, karena kemarin mau bunuh diri dan sebagainya perlu atensi dari kita," ujar Joko lagi.

Joko juga menambahkan bahwa kondisi emosional Agus mulai membaik jika dibandingkan dengan saat pertama kali dibawa ke Lapas, meskipun penolakan terhadap penahanan dan perasaan putus asa tetap menjadi tantangan besar.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved